Hindari Korupsi, Bulgaria Setuju Rotasi Perdana Menteri setiap 2 Tahun

Jakarta, IDN Times - Koalisi partai PP-DB dan GERB di Bulgaria setuju mengadakan rotasi Perdana Menteri selama 2 tahun sekali. Pada Senin (22/5/2023), kedua partai menyebut keputusan ini untuk mengurangi kasus korupsi yang marak terjadi di negara Eropa Timur tersebut.
Meski sudah diselenggarakan pemilu parlementer pada 2 April lalu, Bulgaria masih dirundung krisis politik berkepanjangan. Pasalnya, tidak ada partai yang mau membentuk pemerintahan bersama Partai GERB yang dipimpin mantan Perdana Menteri, Boyko Borissov.
1. Perdana Menteri akan dirotasi setiap 9 bulan
Kesepakatan rotasi disetujui usai dua partai politik yang berseteru, PP-DB dan GERB akhirnya bersedia membangun koalisi pemerintahan. Persetujuan tersebut resmi mengakhiri krisis politik berkepanjangan di Bulgaria.
Dilaporkan Politico, perjanjian itu akan berlangsung selama 18 bulan ke depan, di mana PP-DB akan menetapkan Nikolay Denkov untuk memimpin pemerintahan selama 9 bulan pertama. Ia akan didampingi oleh wakil dari Partai GERB, Mariya Gabriel.
"PP-DB akan mengusulkan sebuah pemerintahan yang mengimplementasikan reformasi konstitusional, memenuhi semua permintaan yang berhubungan dengan komitmen keanggotaan penuh di Uni Eropa dan implementasi komprehensif reformasi yudisial," papar Denkov.
Selain itu, kedua partai setuju mengadakan proyek penerapan alat pemungutan suara elektronik, sebagai bagian dari upaya melawan kecurangan dalam pemilu.