Jakarta, IDN Times - Pemimpin Hizbullah, Naim Qassem, pada Sabtu (14/12/2024), mengatakan bahwa mereka telah kehilangan jalur pasokannya melalui Suriah usai pemberontak melancarkan serangan kilat yang melengserkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.
Dilansir dari Reuters, Hizbullah sebelumnya mendatangkan senjata dan peralatan militer lainnya dari Iran ke Lebanon melalui Irak dan Suriah. Namun, jalur ini terputus setelah pejuang anti-Assad merebut perbatasan dengan Irak pada 6 Desember dan menguasai ibu kota, Damaskus, dua hari kemudian.
"Ya, Hizbullah telah kehilangan jalur pasokan militer melalui Suriah pada tahap ini, tetapi kehilangan ini hanyalah sebuah detail dalam kerja perlawanan. Rezim baru bisa muncul dan jalur ini dapat kembali normal, dan kami bisa mencari cara lain," kata Qassem dalam pidatonya di yang disiarkan televisi, tanpa menyebutkan nama Assad.