Jakarta, IDN Times - Houthi di Yaman mengancam akan melanjutkan serangan jika Israel tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas. Pemimpin kelompok tersebut, Abdul Malik al-Houthi, berjanji akan terus memantau implementasi gencatan senjata kedua pihak.
"Jika ada pelanggaran, pembantaian atau serangan Israel, kami akan memberikan dukungan militer kepada rakyat Palestina," kata pemimpin Houthi pada Kamis (16/1/2025), dikutip dari AFP.
Pernyataan itu diungkap sehari setelah pengumuman gencatan senjata Israel-Hamas selama enam minggu, yang akan melibatkan pembebasan 33 sandera Negara Yahudi yang ditahan oleh militan Palestina. Gencatan senjata itu diperkirakan akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).
"Musuh Israel gagal mencapai tujuan yang (telah) dinyatakan dan jelas, serta gagal total dalam memulihkan tahanannya tanpa kesepakatan pertukaran," kata pemimpin kelompok militan tersebut.