Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pemimpin Houthi, Abdul Malik al-Houthi. (DayofGrasp, CC0, via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Houthi di Yaman mengancam akan melanjutkan serangan jika Israel tidak menghormati gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas. Pemimpin kelompok tersebut, Abdul Malik al-Houthi, berjanji akan terus memantau implementasi gencatan senjata kedua pihak.

"Jika ada pelanggaran, pembantaian atau serangan Israel, kami akan memberikan dukungan militer kepada rakyat Palestina," kata pemimpin Houthi pada Kamis (16/1/2025), dikutip dari AFP.

Pernyataan itu diungkap sehari setelah pengumuman gencatan senjata Israel-Hamas selama enam minggu, yang akan melibatkan pembebasan 33 sandera Negara Yahudi yang ditahan oleh militan Palestina. Gencatan senjata itu diperkirakan akan dimulai pada Minggu (19/1/2025).

"Musuh Israel gagal mencapai tujuan yang (telah) dinyatakan dan jelas, serta gagal total dalam memulihkan tahanannya tanpa kesepakatan pertukaran," kata pemimpin kelompok militan tersebut.

1. Serangan Houthi mengganggu pelayaran global

Houthi telah menargetkan Israel dan kapal komersial di Laut Merah selama genosida Gaza untuk menunjukkan solidaritasnya terhadap Palestina. Kelompok itu telah lama mengatakan bakal menghentikan operasinya, jika genosida Israel yang telah berlangsung selama 15 bulan itu berakhir.

Houthi telah meluncurkan lebih dari 100 serangan terhadap kapal sejak November 2023, serta menenggelamkan dua kapal, menyita satu kapal, dan membunuh sedikitnya empat pelaut. Intensitas serangan telah mengganggu pelayaran global dan mendorong perubahan rute.

Serangan-serangan Houthi telah mengganggu perdagangan internasional, sehingga memaksa beberapa kapal mengambil rute panjang di sekitar Afrika bagian selatan daripada Terusan Suez. Itu telah menyebabkan peningkatan tarif asuransi, biaya pengiriman, dan waktu yang memicu kekhawatiran inflasi global, mengutip Reuters.

2. Serangkaian misi Barat mengamankan perdagangan di Laut Merah

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di