Sebelumnya, Houthi menolak undangan dari enam negara Gulf Cooperation Council untuk menghadiri pembicaraan tentang konflik Yaman. Kegiatan tersebut direncanakan akan diadakan di Riyadh mulai 29 Maret 2022.
Kebijakan politik luar negeri Arab Saudi yang memimpin koalisi militer di Yaman untuk mendukung pemerintah yang diakui secara internasional mengawali konflik antara negara tersebut dengan kelompok Houthi. Konflik sudah berlangsung selama delapan tahun, tepatnya sejak pertengahan 2014.
Perang telah menelan ratusan ribu nyawa, baik secara langsung atau tidak langsung. Jutaan orang juga terlantar dan bahkan PBB menyebut bahwa situasi di Yaman merupakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Di sisi lain, pemberontak Houthi sering menargetkan bandara dan fasilitas minyak di Arab Saudi. Seperti yang diketahui, Arab Saudi merupakan salah satu pengekspor minyak terbesar di dunia.
Sebagian besar pendapatan negara Arab Saudi berasal dari aktivitas ekspor minyak ke negara-negara lain. Dengan adanya serangan Houthi belakangan ini, gencatan senjata hampir dipastikan tak akan terjadi dalam waktu dekat.