Jakarta, IDN Times – Lembaga HAM Human Rights Watch (HRW), pada Kamis (26/1/2023), menyampaikan bahwa lusinan demonstran masih ditahan di China, bahkan masih ada beberapa orang yang belum diketahui keberadaannya.
Akhir 2022, para pengunjuk rasa berkumpul di banyak kota besar untuk menyerukan diakhirinya kebijakan nol COVID-19 yang ketat di seluruh China. Tuntutan kemudian bergulir menuntut kebebasan politik yang lebih besar.
Bersamaan dengan protes, Presiden China Xi Jinping baru saja mengamankan periode ketiganya. Partai Komunis yang berkuasa menghapus strategi penahanan COVID-19 pada bulan berikutnya, yang setelah itu gelombang infeksi menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian, dilansir AFP.