Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg saling menyapa dalam KTT NATO di Watford, Inggris, pada 4 Desember 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/Christian Hartamann/Pool
Sekjen NATO Jens Stoltenberg sempat bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk membahas krisis Ukraina. Pada Senin malam, Stoltenber mengatakan kerugian yang akan diterima Rusia akan sangat berat karena AS, pemimpin Eropa, dan NATO telah bersatu demi mencegah aneksasi di Ukraina terulang kembali.
“Kami setuju bahwa setiap agresi lebih lanjut oleh Rusia terhadap Ukraina akan menimbulkan kerugian besar,” demikian cuit Stoltenberg di Twitter, usai mengadakan pertemuan virtual dengan Biden dan pemimpin Prancis, Jerman, Italia, Polandia, Inggris, serta Uni Eropa.
Pada saat yang sama, Departemen Luar Negeri AS juga membahas krisis Ukraina dengan Organization for Security and Co-operation in Europe (OSCE), organisasi antar pemerintah yang mencakup puluhan negara Eropa dan Amerika Utara, termasuk Rusia.
“Mereka membahas upaya berkelanjutan untuk mendesak Rusia menempuh jalur diplomasi dan de-eskalasi untuk mengakhiri krisis ini secara damai,” kata Departemen Luar Negeri.
Sebelumnya, Blinken telah memastikan bahwa sanksi paling berat akan menjadi ‘senjata’ terakhir yang digunakan AS untuk menekan Rusia.
“Tujuan sanksi adalah mencegah agresi Rusia. Oleh sebab itu, jika diberikan sekarang, Anda kehilangan efek jera,” kata Blinken kepada CNN.