Hungaria Tuduh UE Pasang Pemerintahan Boneka di Polandia

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri (PM) Hungaria Viktor Orban, pada Jumat (25/10/2024), mengatakan bahwa Uni Eropa (UE) sudah menggulingkan pemerintahan sayap kanan di Polandia. Ia menuduh Brussels memasang pemerintahan boneka di Polandia yang dipimpin Donald Tusk.
Setelah dipimpin PM Tusk, hubungan Polandia-Hungaria yang selama ini dikenal dekat, justru semakin merenggang. Pada Juli lalu, Warsawa bahkan menyarankan Budapest keluar dari anggota NATO dan UE karena memiliki pandangan anti-Eropa dan cenderung pro-Rusia.
1. Klaim skenario di Polandia juga akan dilakukan di Hungaria
Orban mengatakan, UE membutuhkan pemerintahan boneka di negara-negara anggotanya, seperti yang dilakukan Uni Soviet. Ia menuding Brussels sudah merencanakan aksi tersebut di Hungaria.
"Ini bukanlah sebuah rahasia konspirasi terhadap Hungaria. Ini sudah diutarakan secara terbuka. Situasi yang sama terjadi di Polandia. Sebelumnya, Polandia juga memilih jalannya sendiri dan mengambil langkah mandiri soal migrasi, gender, dan ekonomi," tutur Orban, dikutip Euronews.
"Inilah cara rekan kami, Donald Tusk menjadi Perdana Menteri Polandia pada 2023. Skenario yang sama juga sedang dijalankan Brussels di Hungaria untuk menyingkirkan pemerintahan Partai Fidesz," tambahnya.
Pemimpin sayap kanan itu mengungkapkan, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Presiden Partai Rakyat Eropa, Manfred Weber, sudah menyatakan keinginannya untuk menggantikan pemerintahan sayap kanan di Hungaria.