Jakarta, IDN Times - Rencana Jepang untuk membuang limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut telah memicu kontroversi, baik di dalam maupun luar negeri. Kelompok Laboratorium Radiasi Ibu Fukushima khawatir rencana itu dapat menimbulkan kecemasan di antara penduduk seperti masa-masa bencana tsunami pada 2011.
Oleh karena itu, dengan berbekal ember dan jerigen plastik seadanya, para anggota kelompok yang dikenal sebagai Tarachine itu, akan pergi mengambil sampel air laut untuk memastikan kadar radioaktif di dalamnya.
"Orang-orang Fukushima menanggung risiko selama 12 tahun terakhir dan telah mengonfirmasi tingkat radiasi telah turun," kata Ai Kimura, direktur Tarachine, dikutip dari Reuters, Kamis (17/8/2023).
"Tapi jika bahan radioaktif dilepaskan ke laut sekarang, itu akan kembali membawa tragedi 12 tahun lalu," tambahnya, saat berbicara di laboratorium di kota Iwaki, 50 km di selatan pembangkit listrik.
Tarachine memiliki 13 anggota. Kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu yang tidak memiliki pengalaman dalam bidang radiologi saat awal bergabung. Para ilmuwan dan dokter kemudian mengajari mereka bagaiman cara melakukan pengujian dan menyimpan hasil penelitian.