Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
bendera Jepang (unsplash.com/Roméo A.)

Jakarta, IDN Times - Rencana Jepang untuk membuang limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut telah memicu kontroversi, baik di dalam maupun luar negeri. Kelompok Laboratorium Radiasi Ibu Fukushima khawatir rencana itu dapat menimbulkan kecemasan di antara penduduk seperti masa-masa bencana tsunami pada 2011.

Oleh karena itu, dengan berbekal ember dan jerigen plastik seadanya, para anggota kelompok yang dikenal sebagai Tarachine itu, akan pergi mengambil sampel air laut untuk memastikan kadar radioaktif di dalamnya.

"Orang-orang Fukushima menanggung risiko selama 12 tahun terakhir dan telah mengonfirmasi tingkat radiasi telah turun," kata Ai Kimura, direktur Tarachine, dikutip dari Reuters, Kamis (17/8/2023).

"Tapi jika bahan radioaktif dilepaskan ke laut sekarang, itu akan kembali membawa tragedi 12 tahun lalu," tambahnya, saat berbicara di laboratorium di kota Iwaki, 50 km di selatan pembangkit listrik.

Tarachine memiliki 13 anggota. Kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu yang tidak memiliki pengalaman dalam bidang radiologi saat awal  bergabung. Para ilmuwan dan dokter kemudian mengajari mereka bagaiman cara melakukan pengujian dan menyimpan hasil penelitian.

1. Kimura ingin pemerintah dan operator Fukushima berdialog lebih banyak dengan warga soal rencana pembuangan limbah

Kimura bergabung dengan grup tersebut pada tahun 2014, seetelah dia kehilangan pekerjaan sebagai tukang masak di sebuah sekolah usai bencana gempa dan tsunami 2011. Perempuan itu belajar sendiri cara mengukur radiasi dengan tujuan untuk melindungi putrinya dan orang lain.

Kimura berharap pemerintah dan operator pembangkit listrik Tokyo Electric Power (TEPCO) dapat memperbanyak dialog dengan warga lokal, nelayan dan kelompok lainnya untuk menghilangkan kekhawatiran akan dampak limbah tersebut.

"Karena lautan tidak memiliki dinding ... dan apa yang telah dilepaskan tidak dapat diambil kembali, masalah ini tidak hanya untuk Fukushima atau Jepang untuk dipertimbangkan, tetapi untuk seluruh dunia," tambah Kimura.

2. Tarachine berkomitmen untuk terus memberikan informasi terkait kontaminasi air laut bagi masyarakat

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di