Pihak keamanan mengatakan serangan itu juga menyebabkan 255 orang terluka. Sebuah dokumen resmi rahasia yang melaporkan jumlah korban sekitar 100 orang dan mengidentifikasi 81 korban. Staf umum mengatakan serangan menyebabkan beberapa nyawa manusia melayang.
Rentetan tembakan yang diselingi ledakan terjadi di Bamako sekitar jam lima pagi pada Selasa. JNIM menyiarkan gambar yang menunjukkan para pejuang berkeliaran dan menembaki secara acak ke jendela hanggar kepresidenan dan menghancurkan pesawat.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres, tetangga Mali, Senegal, Ketua Komisi Uni Afrika Moussa Faki Mahamat, dan kedutaan Inggris, mengecam serangan itu.
"Para jihadis mencoba mengirim pesan kepada otoritas Mali bahwa mereka dapat menyerang mereka di mana saja dan oleh karena itu kota-kota besar juga harus dilindungi," kata Jean-Herve Jezequel, direktur proyek Sahel di International Crisis Group terkait salah satu hipotesisnya, dikutip dari VOA News.
Jezequel mengatakan tujuannya bisa jadi untuk memaksa pemerintah memusatkan sumber dayanya di daerah berpenduduk dan mengurangi jumlah pasukan di wilayah pedesaan, tempat kelompok jihad ini membangun benteng mereka.