Jakarta, IDN Times - Sebuah survei yang dilakukan oleh Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengungkap stigma terhadap kelompok tertentu sebagai pembawa penyakit COVID-19 di empat negara Asia. Di antara kelompok tersebut ada warga Tiongkok, pekerja migran, dan pendatang asing yang dianggap sebagai pembawa virus Sars-CoV-2.
Dikutip dari laporannya berjudul "COVID-19: Community Insights From the Asia Pacific Region" setebal 14 halaman itu, warga yang disurvei berasal dari Indonesia, Malaysia, Myanmar dan Pakistan. Proses survei melibatkan 4.993 responden dari empat negara tersebut dengan periode survei sepanjang 29 Mei 2020 hingga 20 Juli 2020. Data yang dikumpulkan berasal dari pembicaraan telepon, media sosial, dan interaksi tatap muka secara terbatas.
Hasilnya, sebanyak 49 persen responden menilai kelompok tertentu itulah yang bertanggung jawab hingga COVID-19 semakin cepat menyebar luas. Lebih dari separuh warga Indonesia atau 55 persen yang disurvei menyalahkan orang asing dan individu yang melanggar protokol kesehatan sebagai biang keladinya. Jumlah responden Indonesia yang ikut survei mencapai 370 orang.
Hal lain yang menarik sebanyak 16 persen dari responden menilai ahli pengobatan tradisional bisa ikut memberikan informasi mengenai cara mengatasi pandemik COVID-19. Apa komentar IFRC mengenai hasil survei yang mereka peroleh?