Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera India. (pexels.com/Studio Art Smile)
Ilustrasi bendera India. (pexels.com/Studio Art Smile)

Jakarta, IDN Times - Negara bagian Maharashtra di India barat telah membentuk panel untuk mempelajari usulan pelarangan kendaraan berbahan bakar fosil, seperti bensin dan solar di kota Mumbai. Komite yang beranggotakan tujuh orang itu akan menyerahkan hasil studi dan laporan dengan kompilasi rekomendasi dalam waktu tiga bulan.

Nantinya, pemerintah Maharashtra hanya mengizinkan kendaraan berbahan bakar listrik dan gas alam yang terkompresi di wilayah kota metropolitan tersebut, menyusul perintah pengadilan. 

Perintah yang dirilis pada 22 Januari tersebut menarik perhatian publik pada Selasa (28/1/2025), setelah media India melaporkannya secara luas di tengah memburuknya kualitas udara di Mumbai, dilansir The Straits Times.

1. Siapa saja yang mengisi komite tersebut?

Dilansir NDTV, ketujuh anggota komite tersebut terdiri dari komisaris transportasi Maharashtra, komisaris polisi gabungan (lalu lintas) Mumbai, direktur pelaksana dari Mahanagar Gas Limited, manajer proyek dari Maharashtra State Power Distribution Company Limited (Mahavitaran), presiden Society of Indian Automobile Manufacturers (SIAM), dan komisaris transportasi gabungan, yang akan menjabat sebagai sekretaris anggota.

Komite tersebut memiliki wewenang untuk memasukkan para ahli di bidang yang relevan sebagai anggota tambahan dan meminta masukan dari mereka.

Menurut komisaris transportasi Maharashtra, Vivek Bhimanwar, pihaknya juga tengah mempertimbangkan sebuah kebijakan yang akan mewajibkan pemilik mobil dan sepeda motor di negara bagian tersebut untuk memiliki area parkir bersertifikat. Sebab, jika tidak pendaftaran kendaraan baru dapat ditolak.

2. Penerapan dihapuskannya bensin dan solar berdasarkan keputusan pengadilan

Editorial Team

EditorRahmah N

Tonton lebih seru di