Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Jakarta, IDN Times - Polusi menyelimuti langit-langit di New Delhi, India, dan terancam menjadi tidak terkendali. Banyak orang mengeluhkan sakit akibat kualitas udara yang buruk.

Selama beberapa hari terakhir, Indeks Kualitas Udara (AQI) Delhi secara konsisten melampaui angka 450. Ini berarti 10 kali di ambang batas keselamatan global. Menurut spesialis paru-paru, menghirup udara di angka tersebut sama halnya dengan merokok 25-30 batang sehari, dilansir BBC pada Selasa (7/11/2023).

Ini adalah hari kelima berturut-turut udara buruk terjadi di wilayah itu. Pihak berwenang sedang berjuang untuk mengendalikan tingkat polusi udara yang parah. Krisis kesehatan tahunan dan kronis ini kerap kali terjadi setiap tahunnya, dan mengganggu kehidupan lebih dari 20 juta populasi di Delhi.

1. Menyerukan penggunaan masker hingga mengurangi aktivitas di luar ruangan

Pihak berwenang juga telah mengerahkan alat penyiram air dan sejata anti-asap, guna mengendalikan kabut asap.

Denda sebesar 20 ribu rupee (sekitar Rp3,7 juta) juga diterapkan bagi pengemudi yang kedapatan menggunakan mobil berbahan bakar bensin dan solar, bus, dan truk yang menimbulkan kabut asap.

Dokter juga telah menyarankan warga untuk menggunakan masker dan sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar ruangan karena kabut asap dapat memicu infeksi saluran pernapasan, flu, dan serangan asma. Media lokal melaporkan, permintaan alat pembersih udara meningkat dalam seminggu terakhir.

2. Pembakaran tunggul di ladang menyumbang seperempat polusi udara di New Delhi

Editorial Team

EditorRahmah N

Tonton lebih seru di