Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bendera India. (unsplash.com/Naveed Ahmed)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri India mengusir pejabat Kedutaan Besar Pakistan di New Delhi pada Selasa (13/5/2025). Diplomat tersebut dituduh melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan status resminya dan diberi waktu 24 jam untuk meninggalkan negara.

India juga menyampaikan protes resmi kepada perwakilan Pakistan di New Delhi. Pengusiran terjadi setelah konfrontasi militer terbaru India-Pakistan yang berakhir dengan gencatan senjata pada Sabtu (10/5/2025). Pakistan langsung membalas dengan mengusir seorang staf Kedutaan Besar India di Islamabad dengan tuduhan serupa.

1. Diduga terkait aksi mata-mata

Diplomat Pakistan yang tidak disebutkan namanya tersebut diduga terkait dengan penangkapan di Punjab. Polisi Punjab pada Minggu (11/5/2025) menangkap dua warga Malerkotla, Guzala dan Yameen Mohamad, karena diduga melakukan kegiatan mata-mata.

Kedua tersangka terbukti membocorkan informasi sensitif kepada penghubung di Pakistan. Mereka menerima bayaran melalui transaksi online sebagai imbalan.

"Berdasarkan informasi intelijen, tersangka ditangkap karena membocorkan informasi pergerakan Tentara India kepada pihak Pakistan," jelas Direktur Jenderal Kepolisian Punjab, Gaurav Yadav, dilansir NDTV. 

Beberapa hari sebelumnya, Kepolisian Amritsar Rural juga menangkap dua orang lainnya, Falaksher Masih dan Suraj Masih. Mereka diduga membocorkan informasi dan foto area markas tentara dan pangkalan udara India kepada agen intelijen Pakistan.

2. India-Pakistan masih tegang

Meski gencatan senjata telah disepakati, bentrokan masih terjadi secara sporadis. Tentara India melaporkan kontak senjata di distrik Shopian, Kashmir selatan pada Selasa (13/5/2025).

Perdana Menteri India Narendra Modi memperingatkan bahwa operasi terhadap Pakistan tidak dihentikan permanen.

"Kami akan memasuki tempat persembunyian teroris dan menyerang tanpa memberi kesempatan untuk lolos. India hanya menghentikan sementara aksi militernya terhadap Pakistan," kata Modi saat mengunjungi pangkalan udara Adampur dekat perbatasan, dilansir Al Jazeera. 

Kementerian Luar Negeri Pakistan mengkritik pernyataan tersebut karena dinilai provokatif. Konflik terbaru antara India dan Pakistan sendiri dipicu serangan teror pada 22 April 2025 di Pahalgam, Kashmir yang menewaskan 25 wisatawan India dan satu warga Nepal.

India melancarkan Operasi Sindoor untuk menghancurkan tempat yang diklaim sebagai persembunyian teroris di Pakistan dan Kashmir.  Serangan ini menewaskan 40 warga sipil dan 11 anggota militer Pakistan. Sementara itu, India melaporkan 16 warga sipil dan lima tentaranya tewas.

3. Bukan pengusiran diplomat pertama

ilustrasi bendera Pakistan. (unsplash.com/emaliikhokhar)

Pengusiran ini bukan yang pertama kali dilakukan India di tengah ketegangan terbaru. Sebelumnya pada 23 April 2025, India telah mengusir 25 diplomat Pakistan termasuk penasihat militer mereka. Tindakan ini mengurangi staf kedutaan Pakistan dari 55 menjadi 30 orang, dilansir Indian Express.

India juga menarik 25 diplomatnya dari Islamabad. India menangguhkan layanan visa untuk warga Pakistan dan menghentikan perdagangan bilateral kedua negara.

Sementara itu, Pakistan berjanji untuk menghormati gencatan senjata. 

"Pakistan tetap berkomitmen pada kesepakatan gencatan senjata dan mengambil langkah yang diperlukan untuk menurunkan ketegangan serta menjaga stabilitas kawasan. Setiap tindakan agresif akan mendapat balasan dari kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRama