IDN Times/Teatrika Handiko Putri
Imbas penolakan warga sipil atas perebutan kekuasaan yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Darat Jenderal Min Aung Hlaing, situasi di Burma sangat tidak kondusif. Warga memadati jalan menuntut pembebasan pemimpin de facto mereka Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint.
Kecaman datang dari berbagai komunitas internasional terkait tindakan represif aparat penegak hukum. Retno menyampaikan, Indonesia secara konsisten akan berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dan stabilitas di Myanmar, termasuk mengkoordinir sikap dari berbagai entitas.
“Saya juga sampaikan kepada Menlu (Hongaria) Peter mengenai intensitas komunikasi yang selama ini saya lakukan, antara lain dengan para Menteri Luar Negeri ASEAN, India, Australia, Jepang, Inggris dan Utusan Khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai isu Myanmar,” ulasnya.
Dia menambahkan, “insyaAllah saya akan melakukan komunikasi dengan Menlu AS dan besok (Rabu, 17/2/2021) saya akan melakukan komunikasi dengan Menlu Tiongkok. Pada sore hari ini (Selasa, 16/2/2021), saya akan melakukan kunjungan ke beberapa negara ASEAN, termasuk Brunei Darussalam sebagai ketua dari ASEAN.”