Indonesia Dorong Jepang-Korsel Segera Akui Palestina

Intinya sih...
- Menteri Luar Negeri RI menekankan pentingnya pengakuan atas Palestina untuk perdamaian dan solusi dua negara.
- Retno ajak Korsel dan Jepang akui Palestina serta dukung gencatan senjata permanen di Gaza.
- ASEAN didorong menyuarakan penghormatan hukum internasional untuk Palestina, di tengah eskalasi konflik dengan Israel.
Jakarta, IDN Times - Isu Palestina secara konsisten digaungkan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di pertemuan Menlu ASEAN yang digelar di Vientiane, Laos.
Secara terpisah, Retno menegaskan pengakuan atas Palestina bisa membantu mewujudkan perdamaian dan solusi dua negara.
Retno secara khusus mengajak Korsel untuk menegaskan kembali dukungan terhadap isu Palestina, termasuk gencatan senjata di Gaza yang permanen dan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.
“Saya berharap Korea Selatan dapat segera mengakui Palestina dan memberikan dukungan terhadap keanggotaan penuh Palestina di PBB,” tegas Retno, dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).
1. Ajak Jepang untuk akui Palestina
Selain Korsel, Retno mengapresiasi komitmen Jepang untuk menghormati hukum internasional secara konsisten.
“Kita harus pastikan hukum internasional juga dihormati dalam isu Palestina. Saya juga berharap Jepang dapat segera mengakui Palestina, sebagai salah satu upaya penting mendorong proses perdamaian menuju solusi dua negara,” tegas Retno.
2. Harapkan ASEAN lebih aktif soal Palestina
Sebelumnya, Retno juga mendorong ASEAN bersatu dalam menyuarakan dihentikannya genosida dan segera dilakukannya gencatan senjata yang permanen di Palestina.
Sebagai organisasi yang berdasarkan aturan (rules-based) dan di mana negara anggota berkomitmen untuk menghormati hukum internasional, maka penting bagi ASEAN untuk menyuarakan pentingnya penghormatan hukum internasional secara konsisten, tanpa kecuali, termasuk untuk Palestina.
“ASEAN harus terus mendorong diimplementasikannya Resolusi 2735. ASEAN juga penting untuk mendukung Fatwa Hukum (Advisory Opinion) dari Mahkamah Internasional,” ungkap Retno.
3. Jumlah korban tewas mencapai 39 ribu orang
Per Kamis (25/7/2024), jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 39.175 orang dan 90.403 orang terluka akibat dibombardir militer Israel.
“Dalam 24 jam terakhir, Israel membunuh 30 orang dan membuat 146 orang terluka, terutama warga sipil,” sebut pernyataan Kementerian Kesehatan Gaza.