Menkes Budi Gunadi Sadikin saat Sidang World Health Assembly (WHA) 78, Palais de Nations, Jenewa. (IDN Times/Uni Lubis)
WHA 78 digelar mulai 19-27 Mei 2025. Ada ratusan kegiatan. Kegiatan pendamping bahkan sudah dimulai 17 Mei 2025. Indonesia secara khusus memonitor 92 kegiatan pendamping, dan sebagian menampilkan anggota delegasi RI sebagai pembicara maupun penanggap di berbagai sesi yang membahas soal kesiapan menghadapi pandemi, peran keluarga dan pendamping pasien, perkembangan dan kebuuhan vaksin beragam penyakit termasuk Tuberculosis (TB). Selain itu juga reformasi WHO dan, yang banyak disinggung di rapat majelis umum WHA, adalah dukungan kepada kondisi warga di Gaza, yang menjadi korban serangan Israel.
Dari Indonesia hampir semua anggota delegasi bertugas sebagai pembicara, penanggap dan pelapor. Selain Menkes Budi dan Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Kunta Wibawa, ada Monica Ruth Nirmala (Staf khusus Menkes bidang Pengembangan dan Kebijakan Sistem Kesehatan), Ina Agustina (Direktur bidang Penyakit Menular Kemenkes), Bonanza Perwira T (Penasihat Senior Menkes bidang Politik Kesehatan dan Globalisasi).
Selain itu ada Rachim (Direktur Eksekutif Rumah Sakit Hasan Sadikin), Reni Wigati (Direktur Medik dan Perawatan RS Dharmais), Renan Sukmawan (Ketua Kolegium Medicine Kardiologi dan Vaskular), Ketut Putu Yasa (Ketua Kolegium Operasi Thoracic dan Kardiovaskular), Ade Jubaedah (Ketua Umum Ikatan Bidan Indonesia), Damar P. Susilaradeya (Koordinator Pusat Sistem dan Strategi Kesehatan Kemenkes), Shadiq Akasya (Direktur Utama Biofarma) dan Pejabat Perwakilan Tetap RI di Jenewa.
Selama dua hari mengikuti acara di Jenewa, sebanyak 29 Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia termasuk sembilan menteri kesehatan meminta waktu bertemu dengan Menkes Budi. Salah satu isu penting adalah Majelis Percepatan Vaksin TB, di mana Menkes Budi mendapatkan kepercayaan dari WHO untuk memimpin bersama Menteri Kesehatan Brasil. Budi memimpin rapat pejabat tinggi lintas negara dan organisasi di Gedung UNAIDS, Jenewa (20/5/2025).
“Saya berkomitmen kuat untuk itu, dan akan menyediakan waktu khusus untuk memastikan percepatan penyediaan vaksin TB bisa berjalan lancar, dan bisa melindungi masyarakat,” kata Budi.
Sesudah menyampaikan posisi Indonesia di Majelis Umum WHA 78, Menkes mengadakan pertemuan dengan CEO Phillips, Roy Jakobs, dimana menkes menekankan pemtingnya transfer teknologi atas peralatan canggih kesehatan yang diproduksi Phillips dan digunakan di Indonesia.
“Saya ingin memastikan agar kalian bisa menerima tenaga kesehatan Indonesia untuk belajar, dan juga kalian harus membangun produksi lokal agar industri kesehatan kami juga tumbuh,” kata Budi.
Kegiatan Menkes Budi dilanjutkan dengan menjadi pembicara di MPP, dengan tema membangun pendekatan ketahanan lokal dan regional dalam kesiapan menghadapi pandemi dan keamanan kesehatan. Di hari pertama kehadiran di WHA 78, Budi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan Brasil dan acara dengan menteri kesehatan negara anggota BRICS di kediaman resmi Duta Besar Brasil di Jenewa.