Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Vaksin TBC M72/AS01E yang Sedang Diuji Coba?

ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)
ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Indonesia memiliki angka kasus dan kematian akibat TBC yang tinggi, menyumbang sekitar 10 persen dari total kasus TBC di dunia pada 2022.
  • Kementerian Kesehatan menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2030 dengan menurunkan angka kejadian menjadi 65 kasus per 100.000 penduduk dan angka kematian menjadi 6 per 100.000 penduduk.
  • Vaksin kandidat M72/AS01E dikembangkan untuk melawan TBC, telah berhasil mengurangi risiko terkena TBC aktif sebesar 50 persen pada orang dewasa HIV-negatif yang memiliki infeksi TBC laten berdasarkan studi fase 2b.

Tuberkulosis (disingkat TB atau TBC) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja. Organ tubuh yang diserang biasanya paru-paru, dan bisa juga tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung. 

Berdasarkan data Global Tuberculosis Report tahun 2023, Indonesia menempati peringkat kedua tertinggi di dunia, setelah India, untuk negara dengan estimasi kasus dan kematian akibat TBC. Indonesia menyumbang sekitar 10 persen TBC di seluruh dunia, dengan angka penderita sekitar 1.060.000 dari 10.600.000 kasus TBC di dunia pada 2022.

Beberapa provinsi di Jawa, Sumatra Utara, dan Sulawesi Selatan merupakan penyumbang kasus tertinggi, masing-masing mencatat lebih dari 40.000 kasus.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) telah menetapkan target eliminasi TBC pada tahun 2030, dengan menurunkan angka kejadian (insidensi) menjadi 65 kasus per 100.000 penduduk dan angka kematian menjadi 6 per 100.000 penduduk. Target ini merupakan bagian dari komitmen nasional untuk mengurangi beban TBC secara signifikan dan sejalan dengan tujuan global yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Informasi ini dapat ditemukan dalam berbagai dokumen resmi Kemenkes, termasuk laporan kinerja dan strategi transformasi kesehatan. Misalnya, dalam dokumen "Transformasi Kesehatan" disebutkan bahwa pada tahun 2030 ditargetkan angka insidensi TBC mencapai 65 per 100.000 penduduk dan angka kematian 6 per 100.000 penduduk.

Pemerintah telah mengidentifikasi beberapa produsen vaksin terkemuka di beberapa negara untuk mengembangkan vaksin TBC. Salah satunya adalah vaksin yang dikembangkan oleh Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline (GSK) asal Amerika Serikat (AS). Vaksin ini dikembangkan dengan memanfaatkan protein rekombinan.

Yuk mengenal apa itu vaksin TBC M72/AS01E yang masih dalam uji klinis fase 3, yang dilakukan di lima negara, yaitu Afrika Selatan Kenya, Malawi, Zambia, termasuk Indonesia.

1. Apa itu vaksin TBC M72/AS01E?

M72/AS01E adalah vaksin kandidat subunit yang terdiri dari protein fusi imunogenik (M72) yang berasal dari dua antigen Mycobacterium tuberculosis (M.tb) (MTB32A dan MTB39A), dan ajuvan milik GlaxoSmithKline (GSK) AS01E.

AS01E adalah adjuvan yang sama yang digunakan dalam vaksin Shingrix GSK, serta dalam vaksin malaria baru RTS,S/AS01E.

2. Siapa yang mengembangkan dan memproduksi vaksin M72/AS01E?

Presiden Prabowo mengajak Bill Gates meninjau program MBG di SD N Jati 03 Pulogadung pada Rabu (7/5/2025). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)
Presiden Prabowo mengajak Bill Gates meninjau program MBG di SD N Jati 03 Pulogadung pada Rabu (7/5/2025). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Kandidat vaksin M72/AS01E dikembangkan oleh perusahaan farmasi GlaxoSmithKline, bermitra dengan AERAS.

AERAS adalah organisasi nirlaba yang berpusat di AS, yang bertujuan untuk mendukung penelitian vaksin TBC, yang didanai oleh Yayasan Bill dan Melinda Gates, Departemen Pembangunan Internasional Inggris (DFID), dan organisasi lainnya. Upaya saat ini dikoordinasikan oleh Bill & Melinda Gates Medical Research Institute.

3. Data klinis apa yang sudah ada mengenai kemanjuran kandidat vaksin ini?

Studi fase 2b telah dilakukan untuk mengevaluasi keamanan, imunogenisitas, dan efikasi perlindungan vaksin M72/AS01E terhadap TBC paru, dibandingkan dengan plasebo pada orang dewasa HIV negatif dengan infeksi TBC laten yang tinggal di negara-negara dengan beban TBC tinggi (Afrika Selatan, Kenya, dan Zambia) dan berusia 18–50 tahun.

Ini adalah uji coba multisenter, double-blind, acak, terkontrol plasebo yang melibatkan 3.573 orang dewasa HIV negatif (usia 18–50 tahun) di Afrika Selatan (2.873 dari Afrika Selatan, 162 dari Zambia, 538 dari Kenya) yang memiliki bukti infeksi M.tb saat awal uji coba/baseline (dibuktikan dengan Interferon-Gamma Release Assay positif/IGRA+, yaitu tes darah untuk mendeteksi apakah sistem imun seseorang pernah terpapar bakteri TBC) yang divaksinasi dengan M72/AS01E atau plasebo pada jadwal dua dosis yang diberikan dengan interval satu  bulan. Hasil utama yang diukur para peneliti adalah berapa banyak peserta yang mengembangkan TBC paru selama periode penelitian. Ini adalah analisis berbasis kasus, yang mana analisis dipicu oleh bertambahnya sejumlah kasus TBC paru.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dua dosis vaksin M72/AS01E berhasil mengurangi risiko terkena TBC aktif sebesar 50 persen pada orang dewasa HIV-negatif yang memiliki infeksi TBC laten. Efektivitas ini memiliki interval kepercayaan 90 persen, yaitu antara 12 hingga 71 persen, yang artinya para peneliti 90 persen yakin bahwa efektivitas vaksin berada pada kisaran tersebut. Dari yang ikut uji coba (39 partisipan), hanya 13 orang yang divaksinasi sakit TBC, sementara yang tidak divaksinasi (kelompok plasebo) ada 26 orang yang sakit. Artinya, vaksin ini bisa mengurangi risiko sakit TBC sekitar setengahnya. Hasil ini dilihat setelah peserta dipantau selama 3 tahun.

4. Cara kerja vaksin M72/AS01E

ilustrasi tuberkulosis (freepik.com/brgfx)
ilustrasi tuberkulosis (freepik.com/brgfx)

Cara kerja pasti dari vaksin M72/AS01E dalam memberikan perlindungan terhadap TBC belum sepenuhnya dipahami. Namun, dari penelitian sebelumnya, vaksin ini terbukti bisa merangsang sistem kekebalan tubuh, termasuk sel-sel yang membantu melawan infeksi dan membentuk antibodi.

Saat ini, para ahli sedang mempelajari sampel dari uji coba sebelumnya untuk mencari tahu tanda-tanda di tubuh yang bisa menunjukkan apakah seseorang terlindungi atau tidak. Uji coba tahap 3 akan membantu memastikan hal ini.

5. Apakah vaksin M72/AS01E akan memberikan perlindungan seumur hidup atau jangka panjang?

Studi fase 2b menunjukkan perlindungan selama sekitar tiga tahun tindak lanjut studi. Periode serupa akan dievaluasi dalam uji coba efikasi fase 3. Saat ini belum diketahui apakah perlindungan dapat diperpanjang lebih lama.

6. Apakah efikasi yang dilaporkan cukup untuk memberi dampak pada beban dan penyebaran TBC?

WHO telah mengeluarkan panduan yang menyatakan preferensi untuk setidaknya 50 persen efikasi terhadap pencegahan penyakit pada orang dewasa dan remaja.

Penting untuk menentukan apakah kandidat vaksin M72/AS01E aman dan kemungkinan memberikan manfaat pada orang yang sebelumnya tidak pernah terinfeksi M.tb, pada orang yang hidup dengan HIV, dan pada orang di berbagai wilayah geografis.

7. Apakah vaksin ini juga melindungi dari perkembangan TBC yang resistan obat?

ilustrasi batuk (freepik.com/wayhomestudio)
ilustrasi batuk (freepik.com/wayhomestudio)

Hal ini belum dievaluasi dalam penelitian hingga saat ini. Namun, vaksin yang melindungi terhadap TBC paru pada orang dewasa, jika digunakan secara luas, berpotensi mengurangi TBC yang resistan terhadap obat dengan mengurangi penularan dan mencegah kebutuhan akan antibiotik, yang langkah penting untuk mengekang resistensi antimikroba.

Peran vaksin M72/AS01E dalam membatasi perkembangan dan penyebaran bentuk penyakit TBC yang resistan terhadap obat harus dievaluasi lebih lanjut.

8. Perbedaan studi fase 2b dan fase 3

Studi fase 3 melibatkan lebih banyak peserta. Tujuannya adalah untuk menilai lebih lanjut kemanjuran vaksin M72/AS01E pada orang dewasa dan remaja yang lebih tua yang sebelumnya telah terpapar M.tb, serta untuk menghasilkan data keamanan dan imunogenisitas pada remaja dan orang dewasa yang sebelumnya tidak pernah terpapar M.tb dan orang yang HIV positif.

9. Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinis fase 3, yaitu sebanyak 2.095 partisipan

ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)
ilustrasi vaksin (freepik.com/freepik)

Indonesia telah menyelesaikan proses rekrutmen partisipan untuk uji klinis fase 3 kandidat vaksin TBC M72. Sebanyak 2.095 partisipan dari kelompok usia remaja dan dewasa telah direkrut untuk berpartisipasi dalam studi global, mengutip rilis Kemenkes pada 8 Mei 2025.

Uji klinis ini bertujuan mengevaluasi keamanan dan efektivitas vaksin M72 dalam mencegah TBC paru pada individu dewasa dengan infeksi TB laten yang tidak terinfeksi HIV.

Di Indonesia, kegiatan ini dilaksanakan di berbagai institusi medis terkemuka, termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), RS Universitas Indonesia (RSUI), RSUP Persahabatan, RS Islam Cempaka Putih di Jakarta, serta Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK UNPAD). Pelaksanaan uji klinis dimulai pada 3 September 2024, dan rekrutmen partisipan secara resmi telah selesai per 16 April 2025.

Total partisipan uji klinis fase 3 ini berjumlah 20.081 orang dari lima negara. Afrika Selatan menjadi kontributor terbesar (13.071) partisipan, diikuti Kenya (3.579), Indonesia (2.095), Zambia (889), dan Malawi (447).

Hingga saat ini, terdapat sekitar 15 kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan secara global. Di antaranya, M72 menjadi yang paling maju karena telah mencapai fase 3, yakni tahap terakhir sebelum vaksin dapat digunakan secara luas. Diharapkan seluruh rangkaian uji klinis selesai pada akhir tahun 2028.

Seluruh pelaksanaan uji klinis vaksin M72 di Indonesia diawasi secara ketat oleh WHO, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Kemenkes, serta para ahli vaksin TBC nasional dan global.

Keterlibatan Indonesia dalam riset ini mencerminkan komitmen kuat dalam mendukung upaya global pemberantasan TBC—penyakit menular yang masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia.

Referensi

"Tuberkulosis." Kementerian Kesehatan RI. Diakses Mei 2025. 
"Global Tuberculosis Report 2024 - TB Incidence." World Health Organization (WHO). Diakses Mei 2025.
"'Pemerintah Kejar Eliminasi Tuberkulosis pada Tahun 2030." Kementerian Kesehatan RI. Diakses Mei 2025.
"Transformasi Kesehatan Mewujudkan Masyarakat Indonesia sehat dan Unggul (PDF)." Buku Kinerja Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2022-2023. Diakses Mei 2025.
"Vaccines and immunization: Investigational vaccine candidate M72/AS01E." WHO. Diakses Mei 2025.
"Uji Klinik Global Vaksin TBC M72 Masuki Tahap Kunci, Indonesia Libatkan 2.095 Partisipan." Kemenkes RI. Diakses Mei 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us