Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
publikasi_1749235819_6843386b56543 (1).jpeg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melakukan pertemuan bilateral dengan European Union Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič. Dok Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Intinya sih...

  • Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia pada Juli 2025

  • Tujuan utama kunjungan adalah mendorong penyelesaian Indonesia-EU

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) akan segera rampung. Pasalnya, perundingan tersebut sudah memasuki tahun ke-10.

"EU CEPA ini kita sudah berunding masuk tahun ke-10, lebih dari 19 putaran. Namun seluruh isunya akan selesai. Dan ini tentu merupakan sebuah milestone baru di tengah situasi ketidakpastian," kata Airlangga kepada awak media, saat mendampingi kunjungan perdana Presiden Prabowo Subianto ke Markas Uni Eropa di Brussels, Belgia.

Menurut Airlangga, salah satu dampak besar dari rampungnya perjanjian ini adalah peluang ekspor produk Indonesia ke Eropa tanpa beban tarif.

“Berarti antara Indonesia dan EU itu akan produk kita bisa masuk ke Eropa dengan tarif 0,” ungkapnya.

1. Tak ada lagi kendala

Bendera Uni Eropa (pexels.com/Marco)

Airlangga mengatakan, akan ada penandatanganan di kuartal ke-3 tahun ini, dan berlangsung di Jakarta. Ia mengatakan, pengumuman resmi akan disampaikan Presiden Prabowo.

“Pertama nanti akan ada penandatanganan di kuartal ke-3 tahun ini dan di Jakarta. Tapi kita tunggu pengumuman dari Presiden. Jadi kita tidak, tidak spil-spil,” katanya sambil tersenyum.

Ia juga memastikan bahwa tidak ada lagi kendala besar dalam perundingan. Situasi global dan meningkatnya posisi strategis Indonesia menjadi faktor penting keberhasilan ini.

“Sekarang sudah tidak ada kendala lagi, jadi sudah selesai. Sebelumnya banyak hal, tapi tentu situasi global geopolitik itu semuanya merubah. Termasuk Indonesia menjadi mitra strategis untuk Eropa karena kita dilihat juga dalam proses masuk menjadi OECD,” jelasnya.

Airlangga menambahkan, Indonesia kini dipandang sebagai negara yang semakin relevan secara ekonomi dan geopolitik di kawasan ASEAN. Bahkan, negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand kini turut mengincar kerja sama serupa.

2. Perjanjian akan bersifat saling menguntungkan

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Ketika ditanya terkait potensi 'give and take' dalam kesepakatan, Airlangga menegaskan, perjanjian ini sifatnya saling menguntungkan.

"Namanya kalau perjanjian dagang kan harus dua pihak. Jadi kita cari yang win-win," ujarnya.

3. Kunjungan perdana ke Markas Uni Eropa

Presiden Prabowo Subianto tiba di Brussels, Belgia untuk kunjungan resmi ke markas Uni Eropa. (Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)

Prabowo Subianto, melakukan kunjungan resmi ke markas besar Uni Eropa di Brussels, Belgia, pada 12–13 Juli 2025. Ini menjadi kunjungan perdana Presiden Prabowo ke Uni Eropa sejak dilantik.

Dalam lawatan tersebut, Prabowo dijadwalkan bertemu dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa António Costa, hingga Raja Philippe dari Belgia.

Salah satu tujuan utama kunjungan ini adalah mendorong penyelesaian Indonesia–EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang telah dirundingkan selama hampir sepuluh tahun.

Presiden Prabowo diharapkan mendorong tercapainya kesepakatan politik tingkat tinggi, sebagai landasan penyelesaian teknis perundingan CEPA pada September 2025 mendatang.

Perjanjian ini akan membuka jalan bagi perdagangan dan investasi yang lebih terbuka dan berimbang. Tak hanya itu, dapat juga memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Editorial Team

EditorSunariyah