Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi hadiri KTT ASEAN ke-38 pada Selasa (26/10/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times – Indonesia menyayangkan sikap Myanmar yang tidak menyambut baik uluran tangan ASEAN, untuk membantu negara tersebut keluar dari krisis politiknya. Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada KTT ke-39 ASEAN.

Uluran tangan yang dimaksud adalah keptusan ASEAN untuk mengundang perwakilan nonpolitik pada KTT yang berlangsung 26-28 Oktober. Namun, penguasa Myanmar saat ini tak kunjung mengirimkan delegasinya.

Sebagai informasi, Perdana Menteri sementara Myanmar sekaligus pemimpin junta, Min Aung Hlaing, tidak diundang pada KTT ASEAN karena dianggap tidak berkomitmen dalam memulihkan stabilitas dan perdamaian di Myanmar.

“Bapak Presiden menyayangkan sikap Myanmar. Keputusan ASEAN untuk mengundang wakil Myanmar pada tingkat nonpolitik dalam KTT adalah keputusan berat, tapi memang harus dilakukan,” kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, pada konferensi pers virtual, Selasa (26/10/2021).

1. Jokowi sebut ASEAN bertindak sesuai norma dan prinsipnya

Menlu RI Retno Marsudi (Dok. Istimewa)

Berdasarkan penuturan Retno, Jokowi menilai bahwa sikap ASEAN sudah sesuai dengan prinsip-prinsip dan norma yang dianut.

“Penting bagi kita untuk tetap menjaga prinsip non-interference. Namun, kita juga berkewajiban menjunjung tinggi prinsip-prinsip lain dalam Piagam ASEAN, seperti demokrasi, good governance, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan pemerintah yang konstitusional,” ulas Retno.

“Bapak Presiden tegaskan bahwa keputusan ini juga memberikan ruang bagi ASEAN untuk tetap menjalankan kemajuan-kemajuan, sebagaimana janji kita kepada rakyat ASEAN,” tambah dia.

2. Jokowi sebut rakyat ASEAN memiliki hak hidup damai

Editorial Team

Tonton lebih seru di