Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps (Twitter.com/Rt Hon Grant Shapps MP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps (Twitter.com/Rt Hon Grant Shapps MP)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, mengatakan bakal mengirim tentaranya langsung ke Ukraina, dengan tujuan melatih prajurit Ukraina langsung di wilayahnya. Hal itu diungkapkan usai Shapps melakukan pembicaraan dengan pemimpin militer lain pada Jumat (29/9/2023).

Awal pekan ini, Shapps telah melakukan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Pelatihan langsung akan dilakukan khususnya di wilayah Ukraina barat yang cenderung lebih aman dibanding wilayah lain.

Sekitar 10 negara sekutu Barat telah mendukung pelatihan militer Ukraina dan telah memberi keterampilan kepada lebih dari 26.500 tentara Kiev. Kementerian Pertahanan Inggris memperkirakan, tahun ini jumlah tentara Kiev yang dilatih akan lebih dari 30 ribu personel.

1. Program pelatihan pertama kali

ilustrasi (Unsplash.com/Simon Infanger)

Sebelumnya, program pelatihan tentara Ukraina oleh negara-negara Barat dilakukan di luar wilayah Ukraina. Tapi, Inggris mengajukan proposal mengirim tentaranya ke Ukraina untuk melatih tentara Kiev di wilayahya sendiri.

Dilansir The Guardian, jika rencana tersebut berhasil, ini merupakan program pelatihan untuk pertama kalinya yang akan dilakukan di wilayah Ukraina sendiri. Sejauh ini, baik Inggris atau anggota NATO lain, menghindari menempatkan pasukan di Ukraina agar tidak terlibat langsung dalam pertempuran dengan Rusia.

"Khususnya di wilayah barat negara ini (Ukraina), saya pikir peluangnya sekarang adalah untuk membawa lebih banyak hal 'di dalam negeri,'" kata Shapps usai melakukan pengarahan dengan Sir Patrick Sanders, kepala staf umum Inggris.

2. Mengurangi ketergantungan Ukraina

Tidak hanya mengirim langsung tentara ke wilayah Ukraina guna memberi pelatihan, tapi Shapps juga berencana untuk mendorong perusahaan Inggris membangun pabrik di Ukraina. Ini termasuk perusahaan pertahanan seperti BAE.

Dilansir Daily Mail, dorongan untuk membangun pabrik di Ukraina bertujuan membuat Kiev mengurangi ketergantungannya kepada Inggris atau anggota NATO lainnya.

"Saya pikir akan ada langkah untuk mendapatkan lebih banyak pelatihan dan produksi di negara ini," kata Shapps.

Menteri Pertahanan Inggris juga telah membahas cara-cara membantu melindungi kapal kargo komersial Ukraina di Laut Hitam. Militer Prancis mengatakan pesawatnya telah melakukan pengawasan di Laut Hitam.

"Inggris adalah negara angkatan laut sehingga kami dapat membantu dan memberikan saran, terutama karena perairan tersebut adalah perairan internasional," katanya.

3. Ukraina ingin negaranya jadi pusat militer besar

ilustrasi senjata berat militer (Twitter.com/Defence of Ukraine)

Pelatihan militer Ukraina dilakukan selama lima minggu. Ini mencakup pelatihan dasar bertahan hidup di lingkungan tidak bersahabat. Pasukan juga diajari keterampilan dasar lapangan dan perawatan medis, keahlian menembak serta penanganan senjata.

Awal bulan ini, para ahli ranjau Inggris, Royal Engineers, telah memberi pelatihan menjinakkan bom (EOD), cara menonaktifkan ranjau, amunisi dan alat peledak lain.

London telah memberi bantuan militer senilai 2,3 miliar euro (Rp43,4 triliun) ke Ukraina pada 2022. Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak berjanji akan melakukan hal yang sama pada 2023.

Dilansir Reuters, Presiden Zelenskyy pada Sabtu berharap negaranya menjadi pusat militer besar. Dia ingin bermitra dengan produsen senjata Barat untuk meningkatkan produksi pasokan senjata guna melakukan serangan balik terhadap Rusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorPri Saja