Inggris Blokir Ekspor Perangkat Game ke Rusia

Jakarta, IDN Times - Inggris melarang ekspor konsol video gim karena digunakan sebagai alat untuk mengoperasikan drone militer dalam perang di Ukraina pada Kamis (24/4/2025). Pemblokiran ini sebagai bagian dari lanjutan sanksi Inggris kepada Rusia.
"Konsol gim tidak dapat lagi digunakan untuk keperluan perang dan membunuh warga Ukraina. Pembatasan ini bertujuan mencegah Rusia mengakses barang-barang elektronik tidak berbahaya untuk dijadikan alat perang," terangnya, dikutip TVP World.
Pada awal 2025, Uni Eropa (UE) sudah menerapkan larangan ekspor konsol video gim dan perangkat lainnya ke Rusia. Larangan itu sebagai bagian dari sanksi baru UE terhadap Rusia atas invasi skala besar ke Ukraina.
1. Larang ekspor perangkat lunak eksplorasi migas ke Rusia
Menteri Luar Negeri Inggris untuk Eropa dan Amerika Utara, Stephen Doughty, mengungkapkan bahwa paket sanksi ke-150 Inggris terhadap Rusia akan cukup efektif dalam mengurangi kapabilitas militer Rusia di Ukraina.
Selain melarang ekspor konsol video gim, Inggris juga melarang ekspor sejumlah teknologi yang digunakan untuk kepentingan energi, termasuk perangkat lunak untuk eksplorasi minyak dan gas baru ke Rusia.
"Hari ini adalah upaya untuk mengurangi pendapatan Rusia dari perdagangan yang berfungsi untuk perang di Ukraina. Kebijakan ini akan mengurangi mesin perang Rusia dan artinya mereka tidak lagi menerima teknologi untuk memproduksi senjata untuk perangnya," tutur Doughty, dilansir BBC.
Paket sanksi ini diumumkan beberapa jam setelah serangan misil Rusia di Kiev yang membunuh sembilan orang dan melukai belasan orang.
2. Inggris kecam serangan besar Rusia ke Kiev
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengecam serangan misil baru Rusia ke ibu kota Ukraina pada Kamis malam. Ia menyebut Rusia melancarkan serangan di tengah upaya dari menteri di Ukraian untuk bernegosiasi damai dengan Rusia.
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengungkapkan bahwa serangan besar Rusia ke Kiev sebagai pengingat bahwa Rusia adalah negara agresor.
"Serangan Rusia ke Kiev adalah pengingat bahwa Rusia adalah agresor. Penting untuk segera memaksa Rusia menyetujui gencatan senjata tanpa syarat. Semua pihak sudah mengarah pada gencatan senjata," tuturnya, dilansir Ukrainska Pravda.
3. Rusia larang masuk 21 anggota parlemen Inggris ke negaranya
Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan larangan masuk 21 anggota parlemen Inggris ke negaranya. Langkah ini menyusul rentetan pernyataan buruk London terhadap Moskow.
"Sikap komprehensif sanksi anti-Rusia yang diterapkan Inggris dan pernyataan buruk dari pejabat Inggris mengindikasikan bahwa London tidak ingin menarik diri dari upaya konfrontasi terbuka dengan Rusia," ungkapnya, dikutip Politico.
Moskow menambahkan bahwa London terus membuat narasi Rusia sebagai negara jahat dan secara aktif menciptakan pandangan anti-Rusia yang bertujuan merusak panggung global Rusia.