Jakarta, IDN Times - Studi baru mengungkap perusahaan Inggris masih mengirim ribuan amunisi dan perlengkapan militer ke Israel meskipun pemerintah telah menangguhkan beberapa lisensi ekspor senjata sejak September 2024. Temuan dari tiga kelompok aktivis ini menunjukkan pengiriman terus berlangsung selama 7 bulan setelah larangan resmi diberlakukan.
Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, telah menangguhkan 29 dari 350 lisensi ekspor senjata ke Israel. Penangguhan dilakukan karena khawatir senjata tersebut digunakan untuk melanggar hukum kemanusiaan internasional. Namun, Lammy tetap mempertahankan 200 lisensi lainnya dengan alasan barang-barang tersebut hanya peralatan pelindung seperti kacamata dan helm.
Data pajak Israel mencatat adanya 14 pengiriman militer dari Inggris sejak Oktober 2023. Pengiriman ini terdiri dari 13 kiriman udara ke Bandara Ben Gurion dan satu kiriman laut ke Haifa dengan total 160 ribu item militer.