Puluhan juta warga Inggris telah menentukan pilihan mereka dalam referendum bersejarah untuk menentukan nasib Inggris di Uni Eropa. Hasilnya, mayoritas warga Inggris ternyata lebih memilih untuk keluar dari Uni Eropa. Referendum Brexit berakhir dan sebagian besar rakyat Inggris memilih agar negara mereka meninggalkan Uni Eropa.
Dilansir BBC.com, (24/6), keputusan Inggris tersebut sangat mengejutkan para politikus Eropa. Mantan Perdana Menteri Finlandia Alexander Stubb salah satu di antaranya. Dia bahkan menganggap dirinya masih tidur dan ini semua hanyalah mimpi buruk.
Faktanya memang kubu yang memilih keluar dari Uni Eropa mengungguli mereka yang ingin tetap di dalam Uni Eropa. Media-media nasional Inggris pun telah menyimpulkan hasil akhir referendum adalah Inggris keluar dari Uni Eropa.
Pemungutan suara telah selesai digelar di 380 wilayah yang ada di seluruh Inggris, Wales dan Skotlandia. Ditambah dua wilayah yang ada di Irlandia Utara dan juga Gibraltar yang terletak di pantai selatan Spanyol. Dengan demikian, total ada 382 area pemungutan suara. Masing-masing itu akan mengumumkan hasilnya secara bertahap.
Hasil survei mengungkapkan bahwa sekitar 52 persen warga Inggris memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Sisanya memilih bertahan menjadi anggota Uni Eropa. Warga London dan Skotlandia memilih untuk tetap di dalam Uni Eropa, tetapi warga Inggris di wilayah utara memilih untuk meninggalkan Uni Eropa. Sementara itu para pemilih di Wales dan Inggris mendukung Brexit (British Exit) alias Inggris keluar dari Uni Eropa.
Inggris telah bergabung dengan Uni Eropa sejak tahun 1973 silam. Akan tetapi banyak yang merasakan bahwa manfaat Uni Eropa tidak banyak bagi Inggris dan Uni Eropa malah dianggap membebani Inggris. Referendum semacam ini sebelumnya pernah digelar pada tahun 1975 dan hasilnya memutuskan Inggris tetap di Uni Eropa.