Jakarta, IDN Times - Pejabat Khusus Urusan Timur Tengah Inggris, Hamish Falconer, mengecam rencana Israel menghentikan kerja sama dengan Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA). Ia memperingatkan kebijakan tersebut akan merusak reputasi Israel sebagai negara demokrasi.
Tujuh kementerian luar negeri Eropa, termasuk Inggris, telah mengeluarkan pernyataan bersama mendesak Israel untuk membatalkan rancangan undang-undang (RUU) tersebut. Mereka menyatakan, UNRWA dan organisasi PBB lainnya harus dapat sepenuhnya menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada yang membutuhkan.
RUU kontroversial ini diperkirakan akan dibahas minggu ini kecuali Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu turun tangan. Dilansir The Guardian, kritik Falconer merupakan kecaman terkeras dari pejabat Barat terkait rencana legislasi tersebut.