Dilansir Associated Press, serangan udara Israel terhadap pekerja bantuan yang mengantarkan makanan di Gaza tidak hanya menewaskan warga negara Inggris, tetapi juga Australia, Polandia, seorang warga negara ganda Amerika Serikat (AS)-Kanada, serta warga Palestina.
Insiden tersebut merupakan aksi militer Israel terbaru yang memukul upaya kemanusiaan di wilayah Palestina yang terkepung.
World Central Kitchen merupakan badan amal yang telah menyediakan lebih dari 43 juta makanan untuk warga Palestina. Badan ini telah mendirikan dua dapur utama, di kota Rafah di selatan dan di pusat kota Deir al-Balah.
Badan tersebut juga memberikan dukungan kepada 68 dapur umum di seluruh wilayah, yang menyajikan lebih dari 170 ribu makanan hangat setiap harinya. Mereka juga meningkatkan pekerjaannya selama bulan Ramadan, di mana pihaknya mendistribusikan 92 ribu kotak makanan atau sekitar 4,7 juta makanan.
Pihaknya juga menyediakan makanan melalui bantuan udara dan memimpin dua pengiriman melalui laut yang membawa ratusan ton makanan ke Gaza utara, wilayah dengan keadaan darurat pangan paling akut.
Namun, imbas serangan Israel tersebut, memaksa WCK segera menghentikan operasi di wilayah Gaza. Hal ini memberikan pukulan keras terhadap jalur laut yang baru dibuka untuk bantuan makanan. Kapal-kapal yang membawa makanan berlayar meninggalkan Gaza setelah tiba sehari sebelumnya.