Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Serang Konvoi Kemanusiaan di Gaza, Netanyahu: Itu Tak Disengaja

potret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)
potret Benjamin Netanyahu.(twitter.com/Prime Minister of Israel)

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel terhadap konvoi kelompok kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) di Gaza pada Senin (2/4/2024) malam, menewaskan tujuh pekerja bantuan. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa seragan itu tidak disengaja.

“Sayangnya, pada hari terakhir ada kasus tragis dimana pasukan kami secara tidak sengaja memukul orang-orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza,” kata Netanyahu pada Selasa (2/4/2024).

"Hal ini terjadi dalam perang. Kami akan menyelidikinya sampai akhir. ... Kami berhubungan dengan pemerintah, dan kami akan melakukan segalanya agar hal ini tidak terjadi lagi," katanya dikutip CBS News.

1. WCK menghentikan operasinya di Gaza

Serangan tersebut menewaskan enam pekerja WCK dan sopir mereka yang berasal dari Palestina. Menanggapi serangan tersebut, WCK menghentikan operasinya memberikan bantuan pangan penting di Gaza.

Dilansir Nbc News, setelah insiden tersebut, kapal-kapal yang membawa bantuan makanan ke Gaza dari Sirpus kembali dengan membawa sekitar 240 ton bantuan yang belum dikirim.

Pendiri WCK, Jose Andres mengatakan bahwa dirinya patah hati dan berduka atas terbuhnya rekan-rekanya di Gaza.

“Pemerintah Israel perlu menghentikan pembunuhan tanpa pandang bulu ini. Mereka perlu berhenti membatasi bantuan kemanusiaan, berhenti membunuh warga sipil dan pekerja bantuan, dan berhenti menggunakan makanan sebagai senjata,” tulis Andres di Twitter.

2. WCK telah berkoordinasi dengan militer Israel sebelum serangan

Militer Israel mengkonfirmasi serangan terhadap konvoi WCK menewaskan warga Auatralia, Inggris, Polandia, Palestina dan warga negara ganda Amerika Serikat (AS) dan Kanada. Mereka juga menyatakan kesedihan yang tulus dan menjanjikan penyelidikan independen atas insiden tersebut.

WCK mengatakan, meskipun telah berkoordinasi dengan militer Israel, konvoi tersebut tetap diserang saat meninggalkan gudang Deir al-Balah setelah pekerja bantuan menurunkan lebih dari 100 ton bantuan makanan yang dibawa ke Gaza melalui jalur laut.

“Ini bukan hanya serangan terhadap WCK, ini adalah serangan terhadap organisasi kemanusiaan yang muncul dalam situasi paling mengerikan di mana makanan digunakan sebagai senjata perang,” kata kepala eksekutif World Central Kitchen, Erin Gore.

“Ini tidak bisa dimaafkan,” kata Gore.

3. Inggris, Australia dan Polandia minta penjelasan ke Israel

Inggris, Australia, dan Polandia yang umumnya bersahabat dengan Israel menuntut tindakan untuk melindungi pekerja bantuan. Mereka juga menggarisbawahi meningkatnya isolasi diplomatik Netanyahu atas situasi di Gaza.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese membenarkan bahwa salah saru warganya, Zomi Frankcom, 44 tahun asal Melbourne termasuk di antara mereka yang tewas. Dia mengatakan, pemerintahannya telah meminta penjelasan dari Israel.

“Ini adalah seseorang yang menjadi sukarelawan di luar negeri untuk memberikan bantuan melalui badan amal ini bagi orang-orang yang menderita kekurangan besar di Gaza. Dan ini sama sekali tidak dapat diterima,” kata Albanese.

Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan, negaranya sedang berupaya memverivikasi laporan kematian warga negara Inggris dalam serangan tersebut.

“Sangat penting bagi pekerja kemanusiaan untuk dilindungi dan dapat melakukan pekerjaan mereka,” kata Camron.

Walikota Przemysl, Wojciech Bakun menyebut salah satu korban sebagai Damian Sobol. Dia juga mengatakan bahwa Sobol berasal dari kota tenggara Polandia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
NUR M AGUS SALIM
EditorNUR M AGUS SALIM
Follow Us