Ilustrasi jalanan protokol di London, Inggris (IDN Times/Anata)
Juru bicara bidang kesehatan Partai Buruh Jonathan Ashworth mengatakan langkah mengakhiri aturan wajib memakai masker dan rekomendasi untuk bekerja dari rumah (WFH) adalah langkah yang sembrono. Ia juga memperingatkan akan kekacauan yang mungkin terjadi di dalam jaringan transportasi ketika orang-orang kembali ke kantor setelah berbulan-bulan bekerja dari jarak jauh.
“Hal terakhir yang kami inginkan pada hari seperti ini adalah kekacauan dan langkah kesehatan masyarakat dilonggarkan,” katanya kepada program Today di Radio BBC 4.
Tetapi Nadhim Zahawi membela langkah pembukaan kembali, dengan mengatakan 90 persen dari kelompok orang yang paling rentan telah divaksinasi dan adalah hak bagi orang untuk mengambil tanggung jawab pribadi dan perusahaan atas sejumlah tindakan seperti mengenakan masker.
“Kami melakukan hal yang benar untuk mendekati normal sebisa mungkin, secepat mungkin,” katanya kepada BBC Breakfast.
Dia juga mengatakan telah menerima rekomendasi dari Komite Gabungan Vaksinasi dan Imunisasi tentang vaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun dan akan membuat pernyataan kepada Parlemen pada Senin sore.
Komite telah merekomendasikan pemberian vaksin kepada anak-anak dengan kondisi yang membuat mereka rentan terhadap COVID, anak-anak yang tinggal dengan seseorang yang rentan dan mereka yang hampir menginjak usia 18 tahun.
Pelacakan kontak dan persyaratan isolasi diri akan tetap berlaku saat pembatasan lainnya berakhir. Selain itu, panduan yang merekomendasikan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara-negara dengan daftar kuning, juga sedang dihapus. Panduan itu berlaku di selluruh Inggris, Skotlandia atau Wales.
Dengan begitu, orang dewasa yang telah divaksinasi lengkap di Inggris tidak perlu mengisolasi diri selama 10 hari setelah mengunjungi negara-negara daftar kuning. Hanya mereka yang kembali dari Prancis tetap harus mengisolasi diri karena kekhawatiran akan penyebaran varian virus Beta.