Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Longgarkan Lockdown, Dokter Minta Tetap Waspada

Ilustrasi lockdown (IDN Times/Arief Rahmat)

London, IDN Times - British Medical Association (BMA) pada hari Sabtu (3/6/2021) telah meminta pemerintah Inggris untuk tetap mempertahankan beberapa tindakan setelah pencabutan semua pembatasan COVID-19 yang direncanakan pada 19 Juli. 

BMA menyampaikan bahwa menjaga beberapa tindakan perlindungan diperlukan untuk melindungi kesehatan masyarakat, petugas medis, ekonomi, dan pendidikan di tengah peningkatan kasus saat ini.

1. Pemerintah dilaporkan akan akhiri isolasi bagi yang sudah terima vaksin lengkap

Ilustrasi petugas medis yang sedang memberikan vaksin COVID-19. (Unsplash.com/Steven Cornfield)

Dilansir BBC, rencana pencabutan seluruh batasan COVID-19 di Inggris pada 19 Juli diharapkan Perdana Menteri Boris Johnson dapat berjalan lancar, dia pada hari Kamis (1/6/2021) menyampaikan bahwa berharap Inggris dapat kembali sedekat mungkin dengan stastus quo pra-pandemik pada 19 Juli, yang merupakan tahap keempat dan terakhir dari pelonggaran. Meski adanya rencana tersebut, Johnson mengisyaratkan bahwa beberapa tindakan ekstra dalam mencegah penularan masih diperlukan.

Para menteri dilaporkan akan bertemu pada 5 Juli untuk membahas hapusan isolasi bagi orang yang telah divaksinasi penuh jika terpapar COVID-19.

Dr Bharat Pankhania, dosen klinis senior penyakit menular di fakultas kedokteran dari Exeter University menyampaikan akan baik-baik saja untuk orang yang telah menerima dua dosis vaksin virus corona dibebaskan dari tindakan karantina. Pankhania menyampaikan bahwa dia merasa bahwa vaksin saat ini telah bekerja dengan baik dalam upaya memutuskan hubungan antara infeksi, rawat inap, dan kematian.

Dihapusnya isolasi bagi mereka yang telah divaksin lengkap akan akan membangkitkan kembali industri perhotelan. Namun, profesor Robert West, seorang psikolog kesehatan yang merupakan anggota dari Kelompok Perilaku Influenza Pandemi Ilmiah (SPI-B) yang menasihati Sage, memperingatkan bahwa pengecualian isolasi dapat menyebabkan orang yang belum divaksinasi lengkap merasa diperlakukan tidak adil.

Saat ini di Inggris 45 juta orang atau sekitar 85,5 persen dari populasi orang dewasa  telah menerima satu dosis vaksin virus corona. Lebih dari 33 juta orang atau sekitar 63,1 persen telah divaksin dosis penuh.

2. Kasus virus corona di Inggris sedang meningkat

Ilustrasi virus corona. (Unsplash.com/Fusion Medical Animation)

Dilansir BBC, dilaporkan bahwa kasus virus corona mingguan di Inggris naik telah 74 persen pada tujuh hari sebelumnya. Pada hari Jumat (2/6/2021) Inggris mencatat 27.125 kasus baru dan 27 kematian lainnya dalam 28 hari setelah tes positif. Kasus yang dikonfirmasi di Inggris, 95 persen disumbang varian Delta. Saat ini 161.981 kasus yang dikonfirmasi dan kemungkinan dari varian Delta kini telah diidentifikasi di Inggrisn naik 50.824, atau 46 persen pada minggu sebelumnya.

Dilansir Sky News, Ketua dewan BMA, dokter Chaand Nagpaul, menyampaikan bahwa pelonggaran yang direncanakan bukan keputusan "semua atau tidak sama sekali", dan dia memperingatkan perlunya langkah-langkah yang penuh perhitungan demi meminimalkan dampak gelombang lebih lanjut, varian baru, dan pembatasan.

"Karena jumlah kasus terus meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan karena transmisi cepat varian Delta dan peningkatan orang yang bercampur satu sama lain, tidak masuk akal untuk menghapus pembatasan secara keseluruhan hanya dalam waktu dua minggu. Janjinya adalah untuk membuat keputusan berdasarkan data dan bukan tanggal, dan sementara kami senang melihat pemerintah bereaksi terhadap data dalam menunda pelonggaran pada 21 Juni bulan lalu, para menteri sekarang tidak boleh mengabaikan angka-angka terbaru, memberatkan, dengan bergegas memenuhi tenggat waktu 19 Juli mereka yang baru," kata Nagpaul.

Nagpaul memberitahu bahwa saat ini jumlah orang yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 berada dalam tingkatan rendah dibandingkan dengan peningkatan kasus, tetapi di menyampaikan bahwa jika orang tidak dirawat di rumah sakit pada tingkat yang sama, tingkat penularan mungkin akan tetap meningkat dan mungkin bisa menciptakan varian baru yang lebih sulit diatasi vaksin.

3. BMA minta masker tetap dikenakan di area publik

Ilustrasi orang yang mengenakan masker di supermarket. (Pexels.com/Anna Shvets)

Dilansir The Guardian, Sajid Javid yang saat ini menjabat menteri kesehatan, pada awal pekan ini telah mengkonfirmasi niatnya untuk tetap membuka pelonggaran pada 19 Juli, tetapi dia berhenti mengkonfirmasi kepada anggota parlemen bahwa itu berarti akhir dari setiap tindakan.

Nagpaul menyampaikan bahwa BMA tidak meminta penundaan kembali dilakukan, yang sebelumnya pembukaan pembatasan pada 21 Juni gagal dilakukan. Namun, meski tidak meminta penundaan Nagpaul ingin pemerintah menerapkan "langkah-langkah yang ditargetkan" untuk membantu mencegah penularan virus.

"Semua orang menghargai upaya dan pengorbanan yang telah kita semua lakukan sejauh ini untuk menekan penyebaran virus, dan akan menjadi tragis jika kita membatalkan pekerjaan baik ini sekarang. Kami tidak meminta penundaan penuh pada 19 Juli, melainkan serangkaian tindakan yang masuk akal dan ditargetkan yang akan membantu mencegah penularan virus sambil berdampak minimal pada kehidupan sehari-hari masyarakat," kata Nagpaul.

Langkah-langkah yang diminta untuk diterapkan termasuk mewajibkan orang untuk terus mengenakan masker di area publik tertutup seperti di transportasi umum dan di toko-toko, dan tetap memberikan saran untuk menerapkan praktik jarak sosial, ketika bertemu di luar ruangan atau bertemu di ruang yang berventilasi baik, dan mengenakan masker jika tidak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us