Jakarta, IDN Times – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Prancis Emmanuel Macron hampir menyelesaikan skema baru untuk menekan arus migrasi ilegal di Selat Inggris. Rencana ini memungkinkan Inggris mendeportasi pengungsi ke Prancis, dengan imbalan menerima jumlah yang sama dari pencari suaka dengan ikatan kuat di Inggris. Kesepakatan itu dijadwalkan diumumkan Kamis (10/7/2025) saat penutupan pertemuan bilateral mereka.
Pengumuman ini akan menandai puncak kunjungan kenegaraan Macron selama tiga hari di Inggris. Starmer menganggap kesepakatan ini penting untuk menekan migrasi gelap di tengah naiknya dukungan terhadap partai sayap kanan Reform UK.
“Kami menghadirkan taktik baru dan tingkat niat baru untuk menangani migrasi ilegal dan mematahkan model bisnis geng kriminal,” kata Starmer, dikutip dari Al Jazeera.