Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Lebih dari 18 ribu tentara Rusia kabur dari perang Ukraina.

  • Tentara Rusia bisa diterjunkan setelah 5 hari latihan militer, lebih dari 50 ribu tentara Rusia telah melarikan diri sejak dimulainya invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022.

Jakarta, IDN Times - Badan Intelijen Inggris, pada Senin (30/6/2025), mengatakan bahwa lebih dari 18 ribu tentara Rusia sudah melarikan diri saat diterjunkan ke Ukraina.

“Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tentara Rusia memilih melarikan diri dari unitnya. Ada kemungkinan tindakan brutal di dalam penegakan kedisiplinan dan buruknya perawatan medis serta persiapan perang di dalam tentara Rusia,” tuturnya. 

Tak hanya terjadi di Rusia, terdapat tentara Ukraina juga yang melarikan diri. Pada Januari, militer Prancis menyebut bahwa puluhan tentara Ukraina melarikan diri saat menjalankan latihan militer di Prancis. 

1. Tentara Rusia bisa diterjunkan setelah 5 hari latihan militer

Kementerian Pertahanan Inggris menyebut bahwa Pengadilan Rusia sudah menerima lebih dari 20 ribu kasus tentara Rusia yang melarikan diri, melanggar aturan, hingga menolak diterjunkan ke Ukraina. 

“Sebanyak 18 ribu tentara Rusia memilih kabur karena tidak sanggup dengan beban berat dan mereka harus menanggung hukuman hingga 10 tahun penjara jika melanggar aturan,” ungkapnya, dikutip TVP World

Pihaknya mengungkapkan bahwa tentara Rusia yang sudah menandatangani kontrak dapat diterjunkan dalam 14 hari dan hanya melakoni 5 hari latihan militer. 

Sementara itu, Institute Study of War (ISW) mengatakan bahwa lebih dari 50 ribu tentara Rusia telah melarikan diri sejak dimulainya invasi skala besar ke Ukraina pada Februari 2022. 

2. Perwira Rusia hindari berada di garis depan Ukraina

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Pekan lalu, Badan Intelijen Ukraina mengatakan sejumlah perwira dalam militer Rusia sengaja menghindari berada di garis depan Ukraina. Mereka diketahui berada di unit belakang. 

“Sebanyak 45 persen perwira militer Rusia bersembunyi di unit belakang ketika berada di garis depan Ukraina bagian selatan,” terangnya, dilansir Ukrainska Pravda. 

Dokumen militer Rusia menyebut terdapat pengiriman 900 perwira di unit belakang dalam beberapa tahun terakhir. Padahal tidak ada kekurangan jumlah perwira Rusia. 

“Melihat besarnya jumlah korban tewas di pihak Rusia. Kami melihat para perwira militer Rusia berupaya keras untuk tidak diterjunkan ke garis depan di Ukraina,” tandasnya. 

3. Ukraina klaim 1 juta tentara Rusia jadi korban perang

Pekan lalu, Staf Militer Ukraina mengklaim bahwa lebih dari 1 juta tentara Rusia tewas atau terluka dalam perang Ukraina yang berlangsung selama lebih dari 3 tahun ini. 

Pakar dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan bahwa terdapat sekitar 950 tentara Rusia yang jadi korban di Ukraina. Ia menyebut, 200 ribu atau 250 ribu di antaranya tewas. 

Namun, CSIS juga tidak memungkiri bahwa korban di pihak Ukraina juga tinggi. Organisasi asal Amerika Serikat (AS) itu menyebut, setidaknya ada 60 ribu-100 ribu tentara Ukraina yang tewas dari 400 ribu korban. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team