Dikutip dari The Guardian, pasca Brexit, Inggris Raya telah mencapai kesepakatan perdagangan yang lebih bebas dengan Jepang dan Australia. Fokus Johnson kini mengarah kepada kawasan Indo-pasifik, sekaligus memperkuat posisinya semakin kompetitif untuk menyaingi China.
Saat ini, lebih dari 30 persen ekspor Selandia Baru menuju China, dengan ketergantungan perdagangan yang bersar membuat pemerintahan Ardern bersikap lebih lembut terhadap China daripada beberapa sekutunya.
Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Nanaia Mahuta, telah mendesak eksportir untuk mengurangi ketergantungan dengan China, agar tidak mengalami perang dagang seperti Australia.
Ketua oposisi Selandia Baru, Judith Collins, mengatakan dengan tidak memberikan perjanjian perdagangan bebas, Amerika Serikat dan Inggris Raya dapat membuat China memperkuat dominasi di kawasan indo-Pasifik.
Dengan terjalinnya kesepakatan ini, Inggris Raya berharap bisa bergabung dalam Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP), blok perdagangan yang mencakup Australia, Kanada, Meksiko, Vietnam, Brunei, Jepang, Singapura, Peru, Malaysia, Chili, dan Selandia Baru.