Jakarta, IDN Times – Taliban membantah telah memberlakukan larangan internet di Afghanistan. Pemadaman komunikasi yang dimulai sejak Senin (29/9/2025) disebut terjadi karena kerusakan kabel serat optik lama yang sedang diganti.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menolak rumor pembatasan internet yang beredar luas. Namun, seorang pimpinan senior Taliban di Kabul mengaku kondisi tetap tidak menentu.
“Kami tidak tahu apa yang terjadi di negara ini. Tidak ada yang memberi tahu kami karena mayoritas orang tidak bisa saling mengakses,” katanya, dikutip dari NBC News.
Pemadaman yang berdampak pada lebih dari 40 juta penduduk mengganggu sektor vital seperti perbankan, penerbangan, dan perdagangan. NetBlocks mencatat gangguan hampir merata di seluruh negeri, yang kemudian disusul pemadaman total hanya beberapa jam setelahnya. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga meminta Taliban segera memulihkan akses internet karena situasi ini menghambat operasi kemanusiaan.