Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Iklim Polandia, Anna Moskwa (twitter.com/@moskwa_anna)
Menteri Iklim Polandia, Anna Moskwa (twitter.com/@moskwa_anna)

Jakarta, IDN Times - Menteri Iklim Polandia Anna Moskwa, pada Rabu (1/3/2023), mengatakan bahwa seluruh negara demokrasi di dunia harus mendorong Rusia untuk membayar kerugian kepada  Ukraina. 

Dia juga mendesak semua negara untuk mengakhiri semua hubungan keuangan dan ekonomi dengan Moskow.

"Kita perlu membuat Ukraina mendapatkan kompensasi sebanyak mungkin dari Federasi Rusia," kata Moskwa saat menghadiri konferensi energi di ibu kota Kroasia, Zagreb, dilansir Reuters.

Ia menyebut, kompensasi harus cukup untuk memperbaiki semua kerusakan akibat perang, termasuk infrastruktur energi, manusia dan lingkungan.

Dalam Pertemuan Kemitraan untuk Kerjasama Energi Transatlantik dan Iklim (P-TECC), pejabat pemerintah dan investor swasta dari Amerika Serikat (AS) maupun Eropa berkumpul untuk membahas bagaimana membantu Ukraina membangun kembali jaringan energinya dan beralih ke energi bersih.

1. Sekitar 50 persen fasilitas energi di Ukraina hancur akibat perang

Setelah mengalami beberapa kemunduran di medan perang dan mengurangi operasi pasukannya ke timur dan selatan Ukraina, Kremlin mulai meningkatkan serangannya terhadap infrastruktur energi negara itu pada Oktober.

Hal ini mengakibatkan jutaan warga harus bertahan hidup tanpa listrik dan pemanas selama berhari-hari. Di sebagian besar wilayah Ukraina, suhu saat musim dingin bisa mencapai di bawah titik beku.

Meski sekitar 50 persen dari seluruh sistem energi hancur akibat perang, namun Ukraina berhasil memulihkan pasokan listrik ke semua konsumen di negara itu, kata Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko.

2. Invasi Rusia akan mendorong percepatan gerakan menuju energi bersih

Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan, invasi Rusia telah menyatukan dunia dalam mendukung Ukraina dan menstabilkan sistem energi global. Menurutnya, hal ini akan mempercepat gerakan menuju energi bersih yang dapat membuat negara-negara mandiri energi.

"Energi bersih akan memungkinkan wilayah ini dan seluruh dunia untuk melakukan diversifikasi dari energi Rusia, energi ini tumbuh di dalam negeri dan aman," kata Granholm.

Ia menambahkan, transformasi tersebut membutuhkan kerja sama serius dari sektor swasta dan pemerintah.

Selain itu, Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional (DFC) AS telah berkomitmen untuk menyumbangkan dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk Ukraina. Hal ini disampaikan oleh kepala petugas Iklim DFC, Jake Levine.

3. Hentikan bisnis dengan Rusia

Dalam konferensi itu, Moskwa juga mengatakan bahwa negara-negara demokratis perlu belajar dari perang Rusia di Ukraina pada 2014. Pasalnya, banyak negara tetap melanjutkan bisnis seperti biasa dengan Rusia setelah peristiwa tersebut.

"Yang kita butuhkan adalah menghentikan bisnis dengan Rusia, jika kita tidak ingin Latvia, Estonia, Polandia, Lithuania atau negara Eropa lainnya diserang, karena Ukraina sudah dua kali diserang," ujar Moskwa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team