Finlandia Mulai Bangun Tembok di Perbatasan Rusia

Jakarta, IDN Times - Finlandia resmi memulai pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Rusia pada Selasa (28/2/2023). Semenjak dimulainya perang, negara-negara tetangga Rusia, termasuk Finlandia mulai khawatir dengan ancaman serangan Moskow.
Keputusan pembangunan tembok perbatasan sudah disetujui pada akhir November 2022. Tembok itu dirasa penting untuk menghalau masuknya migran ilegal asal Rusia ke Finlandia di tengah perang.
1. Finlandia khawatir Rusia akan mengirim migran ilegal ke perbatasan
Finlandia baru memulai konstruksi pagar perbatasan dengan Rusia sepanjang 200 kilometer. Helsinki juga mengungkapkan ketakutannya ihwal kemungkinan Moskow memanfaatkan migran untuk kepentingan politik.
"Pengerjaan tanah sudah dimulai pada Selasa dengan penebangan pohon, pendirian pagar perbatasan akan dimulai pada bulan Maret ini," tutur Penjaga Perbatasan Finlandia.
Dilaporkan The Moscow Times, proyek awal pagar perbatasan ini akan dimulai di dekat perbatasan Imatra. Diperkirakan pembangunan pagar sepanjang 3 kilometer akan diselesaikan pada akhir Juni.
Kemudian, konstruksi lanjutan sepanjang 70 kilometer di bagian selatan Finlandia akan dimulai antara 2023 dan 2025. Sesuai rencananya, Finlandia akan mendirikan pagar perbatasan sepanjang 200 kilometer dari total 1.300 kilometer perbatasan Rusia.
2. Membutuhkan anggaran sebesar Rp6,17 triliun
Pagar perbatasan Finlandia-Rusia akan didirikan dengan tinggi mencapai lebih dari 3 meter. Bahkan, akan dipasangi dengan kawat berduri yang dilengkapi dengan kamera malam, cahaya, dan pengeras suara.
Pemerintah Finlandia melaporkan, pembangunan pagar perbatasan membutuhkan anggaran sebesar 380 juta euro (Rp6,17 triliun).
Sebagai informasi, saat ini Finlandia hanya menggunakan kayu yang didesain untuk menghentikan hewan ternak melangkah ke Rusia.
Menanggapi kekhawatiran Rusia yang mulai mempolitisasi migran, Latvia, Estonia, dan Polandia juga sudah meningkatkan penjagaan di perbatasan dan merencanakan membangun pagar perbatasan.
3. Finlandia berencana gabung NATO lebih dulu dari Swedia

Parlemen Finlandia pada Rabu (1/3/2023) telah menyetujui undang-undang yang membolehkan masuk dalam anggota NATO. Dengan demikian, Finlandia bisa meninggalkan Swedia dalam pencalonan anggota aliansi pertahanan tersebut.
Dilaporkan The Guardian, sebanyak 184 anggota parlemen Finlandia menyetujui undang-undang tersebut. Hanya tujuh orang yang menentangnya dan seorang yang tidak memilih.
Tetapi, semua anggota NATO harus menyetujui masuknya Finlandia sebelum resmi dinyatakan sebagai anggota baru. Negara Skandinavia itu masih menunggu keputusan dari Hungaria dan Turki di tengah penolakan akibat aksi pembakaran Al-Qur'an.
Finlandia dan Swedia dikenal sebagai rekanan dekat yang memiliki kesamaan budaya, ekonomi, dan politik. Keduanya juga memutuskan keinginan bergabung dengan NATO pada Mei 2022. Finlandia pun mengakhiri netralitasnya sejak Perang Dunia II dan Swedia juga meninggalkan netralitas dalam 200 tahun terakhir.