John Kirby (Twitter.com/Stratcom Centre UA)
Dikutip dari Associated Press, sejak perang berlangsung, AS telah mengirim lebih dari 12 ribu senjata untuk menghancurkan kendaraan lapis baja, sekitar 1.400 rudal antipesawat Stinger, lebih dari 50 juta amunisi, dan perlengkapan lain.
Jumlah itu belum termasuk bantuan senjata dari negara-negara Barat lainnya, termasuk dari Australia. Intelijen menilai Rusia gagal menghentikan aliran pasokan senjata tersebut. Alasannya adalah Rusia gagal mendominasi langit Ukraina. Di sisi lain, Rusia juga berjuang untuk mengirim senjata ke pasukan mereka sendiri.
"Jawaban singkat untuk pertanyaan itu (kenapa Rusia gagal menghentikan suplai senjata) adalah bahwa mereka adalah tentara epik yang tidak kompeten yang dipimpin dengan buruk dari atas," kata pensiunan Angkatan Laut AS dan mantan komandan tertinggi NATO, James Stavridis.
Juru bicara Pentagon, John Kirby, mengatakan bahwa volume dan jangkauan material pengiriman senjata ke Ukraina telah mengejutkan setiap harinya.
"Cakupan dan kecepatan dukungan kami untuk memenuhi kebutuhan pertahanan Ukraina belum pernah terjadi sebelumnya di zaman modern," tambah Kirby.
Kirby juga mengklaim bahwa senjata itu terkadang mencapai tentara Kiev yang ada di lapangan dalam waktu 48 jam setelah memasuki perbatasan Ukraina.