5 Fakta Moskva, Kapal Perang Rusia yang Tenggelam di Laut Hitam

Jakarta, IDN Times - Pada hari Jumat (15/4/22), Kementrian Pertahanan Rusia mengonfirmasi bahwa kapal perangnya dari Armada Laut Hitam tenggelam ketika berusaha ditarik ke pelabuhan. Kapal perang tersebut bernama Moskva.
Menurut Rusia, telah terjadi kebakaran di kapal yang menyebabkan ledakan amunisi pada hari Kamis. Api berhasil dipadamkan tapi sekitar 500 awak kapal terpaksa dievakuasi. Di sisi lain, Ukraina mengklaim telah menembak kapal Moskva itu dengan dua rudal Neptun.
Baik klaim Rusia atau Ukraina tidak dapat diverifikasi secara independen. Namun faktanya bahwa kapal perang Moskva diakui telah tenggelam. Berikut ini adalah lima fakta tentang kapal perang Moskva, salah satu kapal perang Rusia yang bertugas di Armada Laut Hitam.
1. Kapal perang Moskva dibangun di Ukraina

Sebelum Uni Soviet runtuh, Ukraina menjadi salah satu bagian dari wilayahnya. Banyak peralatan militer Soviet yang dibangun dan dikembangkan di wilayah Ukraina, termasuk kapal perang.
Kapal perang Moskva adalah salah satu kapal perang yang dibangun di galangan kapal Nikolayev, Ukraina, yang saat ini namanya menjadi Mykolaiv. Kapal itu dibuat berdasarkan Project 1164 Atlant atau Slava Class pada tahun 1976.
Di bawah proyek tersebut, kapal dibuat sebagai kapal serang permukaan yang memiliki kemampuan antiudara dan antikapal selam. Dikutip dari Navy Recognition, kapal pertama yang berhasil dibuat, diluncurkan pada tahun 1979 dan bertugas pada 1983. Kapal itu bernama Slava. Setelah Soviet runtuh, pada tahun 1995 nama kapal diubah menjadi Moskva.
2. Kapal perang Moskva memiliki tiga saudara

Di bawah Project 1164 Atlant, Soviet saat itu bertujuan untuk membangun enam kapal perang. Setelah kapal pertama Slava (Moskva) bertugas pada 1983, kapal kedua yang berhasil dibangun bernama kapal Marshal Ustinov.
Dilansir Military Today, kapal perang Marshal Ustinov bertugas melayani Armada Laut Utara. Kapal ini mengalami perombakan dan modernisasi yang selesai pada tahun 2016. Kapal perang ketiga adalah Chervona Ukraina yang bertugas pada tahun 1989. Kapal ini namanya diganti menjadi Varyag dan bertugas di Armada Pasifik.
Lalu kapal keempat adalah Laksamana Lobov dan mulai bertugas pada tahun 1990. Kapal ini berubah nama menjadi Ukrayina dan akhirnya bertugas di Angkatan Laut Ukraina ketika Soviet runtuh. Kapal ini tidak pernah selesai karena terbatasnya dana.
Kapal kelima dan keenam adalah kapal perang Oktyabrskaya Revolutsiya (Rossiya) dan kapal perang Laksamana Gorhskov. Karena kekurangan dana, dua kapal itu tidak jadi dibangun. Selain itu, Soviet pada 1991 runtuh dan banyak wilayahnya yang memerdekakan diri, termasuk Ukraina.
3. Persenjataan kapal perang Moskva

Secara keseluruhan, kapal perang yang diproduksi di bawah Project 1164 Atlant memiliki spesifikasi sebagai berikut. Panjang keseluruhan kapal adalah 186,4 meter, dan lebar 20,8 meter. Berat kapal perang tersebut adalah 11.490 ton. Kapal tersebut dapat menampung 476 hingga 529 awak kapal.
Dikutip dari Naval Technology, kapal perang Moskva memuat senjata 16 rudal anti-kapal P-500 Bazalt. Kapal tersebut juga memiliki 64 rudal permukaan-ke-udara jarak jauh, versi S-300 yang dirancang untuk ditempatkan di kapal. Dua jenis rudal tersebut sudah cukup dapat dibilang bahwa kapal memiliki dua sistem pertahanan utama.
Sebagai sistem pertahanan lain yang membuat kapal kelas Slava (Moskva) ini menjadi tangguh adalah sistem antikapal selam. Ada dua tabung torpedo 533 mm. Ini mencakup dua peluncur roket RBU 6000 yang dapat menembak kapal selam dalam jarak 6 kilometer.
Kapal perang Moskva juga memiliki dek helikopter yang memungkinkan pengoperasian helikopter Karnov Ka-25 atau Ka-27. Kapal juga memiliki fasilitas penyimpanan bahan bakar peberbangan sebanyak 6 ton.
4. Rudal jarak jauh kapal Moskva dapat dimuati nuklir

Kapal perang Moskva cukup mampu memberikan daya hentak dan ancaman bagi para musuh-musuhnya. Selain kapal ini dirancang memiliki sistem antiudara, antikapal dan antikapal selam, rudal yang dibawa dapat dimuati hulu ledak nuklir.
Dengan 16 rudal antikapal P-500 Bazalt, ini termasuk sebagai rudal jelajah berkecepatan supersonik. Menurut Federation of American Scientist, rudal tersebut memiliki jangkauan 550 kilometer dengan membawa muatan peledak satu ton. Tapi muatan peledak itu juga dapat diganti dengan hulu ledak nuklir berkekuatan 350 kiloton.
Dalam pengembangannya, rudal P-500 Bazalt ini menjadi P-1000 Vulkan. Rudal dibuat oleh NPO Mashinostroyenia Chelomey, yang menurut Missile Defense Advocacy memiliki jangkauan 550-700 kilometer.
Inovasi dalam P-1000 Vulkan adalah dibuat dengan suku cadang titanium bukan komponen baja seperti pendahulunya. Rudal juga dirancang agar dapat meluncur lebih cepat, ditambah dengan booster yang lebih bertenga dan turbojet yang hemat bahan bakar.
5. Kapal Moskva memiliki tiga sistem pertahanan antiudara

Kapal perang Moskva telah memiliki banyak pengalaman berharga. Pada 1989, kapal perang itu memberi penjagaan keamanan ketika pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) George Bush di Malta.
Dilansir Reuters, Presiden Vladimir Putin juga beberapa kali melakukan pertemuan dengan pemimpin dunia di kapal tersebut. Pada 2015, kapal Moskva juga berperan dalam operasi militer Rusia di Suriah untuk memberi perlindungan udara.
Menurut Jonathan Bentham dari Institut Internasional untuk Studi Strategis, kapal perang Moskva adalah salah satu aset Rusia yang dijaga ketat, kutip BBC. Kapal itu memiliki sistem antiudara tiga tingkat.
Tiga tingkat sitem itu adalah sistem pertahanan jarak menengah dan jarak pendek serta enam senjata sistem jarak dekat (CIWS). Dengan tiga sistem itu, Bentham berpendapat kapal perang Moskva seharusnya cukup untuk mencegah serangan rudal Neptun Ukraina.
"Sistem CIWS dapat menembakkan 5.000 peluru dalam satu menit, pada dasarnya menciptakan dinding antipeluru di sekitar kapal penjelajah, garis pertahanan terakhirnya," jelasnya.
Jika klaim Ukraina memang dapat diverifikasi bahwa kapal perang Moskva ditembus oleh rudal Neptun, maka perlu dipertanyakan kemampuan sistem pertahanan kapal Rusia tersebut.
Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari, kapal perang Moskva telah menjadi duri bagi pasukan Ukraina. Kapal perang Moskva adalah kapal perang utama yang merebut pulau Ular milik Ukraina pada akhir Februari.
Di pulau itu, ada sekelompok pasukan Ukraina yang bertugas untuk menjaganya. Ketika dipaksa untuk menyerah, pasukan Ukraina melemparkan cacian "Russian warship, go fuck yourself."
Kini tenggelamnya kapal Moskva telah menjadi pukulan tersendiri bagi Rusia. Meski begitu, para pengamat militer melihat tenggelamnya Moskva tidak akan mengurangi secara signifikan kemampuan Rusia dalam menyerang Ukraina.