Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dianggap bisa menjadi Presiden Net-Zero Climate di akhir masa jabatannya. Klaim tersebut dilayangkan pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Dino Patti Djalal, dalam konferensi iklim terbesar Indonesia, ‘Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2025’.
"Saya pikir warisan historis Presiden Prabowo di akhir masa jabatan pertama atau keduanya seharusnya adalah sebagai presiden iklim nol bersih," kata Dino dalam pembukaan INZS 2025 di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (26/7/2025).
Hal tersebut bukan tanpa dasar, Dino menjelaskan, Presiden Prabowo telah memberikan kabar terbaik bagi krisis iklim Indonesia.
"Kini, bagi kami di Indonesia, kabar baik, atau terbaik, datang dari Presiden Prabowo Subianto sendiri," tuturnya.
Dino mengatakan, Prabowo menjamin dalam KTT G20 di Rio de Janeiro Brasil, Indonesia akan mencapai 100 persen energi terbarukan dalam 10 tahun ke depan. Bagi Dino, hal tersebut tidak mustahil karena Brasil sudah mencapai 90 persen energi terbarukan.
"Jika Indonesia mencapainya, itu berarti dua negara besar dunia, Brasil dan Indonesia, salah satu negara paling berpengaruh dalam hal emisi global, akan mencapai tujuan yang sangat penting. Kami harap juga, dapat diikuti oleh negara-negara maju," ujar Dino.