Para pemimpin negara anggota BRICS (Wikipedia.org/Alan Santos/PR)
Brasil, Rusia, India, dan China pada 2001 membentuk BRIC. Afrika Selatan kemudian diundang dan bergabung pada 2010, sehingga namanya berubah menjadi BRICS.
Global Sherpa, yang mendedikasikan kerja untuk promosi ide-ide pembangunan internasional, menjelaskan populasi dan demografi telah menjadi beberapa faktor yang secara langsung memengaruhi potensi ekonomi BRICS.
Pada 2003, Goldman Sachs memperkirakan, China dan India bakal jadi kekuatan ekonomi terbesar pertama dan ketiga pada 2050. Sedangkan Brasil dan Rusia berada di posisi kelima dan keenam.
Dengan populasi sekitar 2,8 miliar penduduk, BRICS mengambil 40 porsi populasi global. BRICS juga menyumbang lebih dari 25 persen PDB global.
Dari 2000 hingga 2008, output ekonomi BRICS terus mengalami peningkatan mencapai 30 persen dari peningkatan output global. China adalah negara yang melaju paling cepat dibanding anggota lain di dalam kelompok tersebut.
BRICS juga diperkirakan akan memperluas keanggotaan. Goldman Sachs memperkirakan, ada 11 negara berkembang lain yang kemungkinan bisa menjadi bagiannya.
Adapun 11 negara tersebut adalah Bangladesh, Mesir, Iran, Korea, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Filipina, Turki, Vietnam dan Indonesia. Kekuatan ekonomi Indonesia pada 2050 diperkirakan menempati posisi ketujuh secara global.