Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Arsip - Rudal balistik darat ke darat dengan jangkauan 2.000 km bernama Khaibar dipamerkan di Tehran, Iran, Kamis (25/3/2023). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS/foc.

Jakarta, IDN Times – Unit intelijen Israel pada Kamis (31/10/2024) mengungkap, Iran kemungkinan akan melakukan serangan dari wilayah Irak. Serangan diduga akan terjadi sebelum pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada 5 November.

”Serangan diperkirakan menggunakan sejumlah besar pesawat tak berawak dan rudal balistik,” ungkap dua orang sumber anonim kepada Axios, dilansir dari Jerusalem Post.

Laporan itu mengatakan bahwa melakukan serangan melalui milisi pro-Iran di Irak dapat menjadi upaya Teheran untuk menghindari serangan Israel lainnya terhadap target strategis di Iran.

1. Iran telah menyerukan serangan balasan ke Israel

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, saat bertemu dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei. (x.com/@drpezeshkian)

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, telah menyerukan serangan balasan terhadap Iran. Perintah itu disampaikan kepada Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran, menurut tiga sumber Iran, pada Kamis.

Menurut laporan, keputusan Khamenei muncul setelah pemeriksaan terhadap skala kerusakan yang dialami infrastruktur produksi rudal dan sistem pertahanan udara Iran akibat serangan balasan Israel minggu lalu. 

“Respons Republik Islam Iran terhadap agresi rezim Zionis akan bersifat definitif dan menyakitkan,” kata sumber anonim yang juga dikutip oleh Times of Israel.

Sebelumnya, tak lama setelah serangan pada Sabtu lalu, pemerintah Iran langsung menyatakan akan menyerang balik. Serangan pada Sabtu terjadi dalam tiga gelombang. Israel mengklaim berhasil menghancurkan sejumlah fasilitas rudal Iran.

2. Irak berjuang untuk bertahan di tengah ketidakstabilan regional

Editorial Team

Tonton lebih seru di