Jakarta, IDN Times - Iran mengklaim bahwa pembunuhan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh di Teheran pada awal pekan lalu lantaran ditembak proyektil jarak pendek dan adanya ledakan hebat di luar wisma tempat ia menginap.
Klaim Iran ini bertentangan dengan laporan The New York Times yang mengutip sejumlah sumber bahwa Haniyeh tewas karena bom tanam di dalam kamar wisma tempat menginap. Bom ini bahkan sudah diselundupkan dan ditanam sejak dua bulan lalu.
“Proyektil jarak pendek yang menewaskan Haniyeh memiliki hulu ledak sekitar tujuh kilogram, berdasarkan investigasi dan penelitian yang sudah dilakukan,” kata pernyataan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Iran dan Hamas menuding bahwa Israel adalah pelakunya. Namun sampai hari ini, Israel tidak pernah membenarkan atau membantah tuduhan tersebut.
Iran juga telah memperingatkan bahwa pembalasan yang sangat besar akan terjadi dalam waktu dekat.