AS Sebut Iran Bisa Serang Israel dalam 24 Jam ke Depan

- AS memantau potensi serangan Iran terhadap Israel dalam 24-48 jam ke depan
- Presiden AS Joe Biden gelar rapat darurat dan berbicara dengan Raja Yordania terkait situasi di Timur Tengah
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan, AS meyakini Iran bisa menyerang Israel dalam 24 hingga 48 jam ke depan.
Dilansir dari Times of Israel, Senin (5/8/2024), Blinken mengungkapkan laporan ini kepada sekutunya, yaitu negara-negara anggota G7 guna meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah dan mencegah meletusnya perang.
“AS yakin serangan Iran tidak dapat dihindari setelah terbunuhnya pejabat Hizbullah dan Hamas minggu lalu. Teheran harus membatasi serangannya untuk menghindari perang regional,” kata Blinken.
Blinken menambahkan, AS tidak mengetahui pasti kapan serangan Iran akan diluncurkan. Namun, bisa saja serangan terjadi pada hari ini.
1. AS gelar rapat darurat

Selain itu, Presiden AS Joe Biden juga menggelar rapat darurat bersama tim keamanan nasional pada hari ini untuk membicarakan situasi terkini di Timur Tengah.
“Presiden Biden juga akan berbicara dengan Raja Yordania II, Raja Abdullah,” sebut pernyataan Gedung Putih.
2. AS kirim jet tempur tambahan ke Timur Tengah
Sebelumnya, AS telah mengirim satu skuadron jet tempur serta satu kapal induk ke Timur Tengah mengingat tensi di kawasan tersebut semakin memanas.
Kementerian Pertahanan AS juga bakal mengirim kapal penjelajah dan kapal perusak dan pertahanan rudal balistik tambahan ke kawasan Eropa serta Timur Tengah.
AS khawatir dengan adanya kekerasan dan konflik terkait dengan Israel serta Hamas dan Hizbullah membuat pengiriman jet tempur serta kapal perang ini harus dilakukan.
Menteri Pertahanan AS, Llyod Austin bahkan memerintahkan kapal induk USS Abraham Lincoln berlayar ke Timur Tengah untuk menggantikan kapal induk USS Theodore Roosevelt, yang berada di Teluk Oman. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah serangan Iran.
3. AS janji bantu Israel
Dalam panggilan telepon antara Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, keduanya membahas soal pengerahan militer AS yang baru dengan tujuan melindungi Israel.
Gedung Putih mengonfirmasi bahwa pengerahan militer AS ini untuk menyokong Israel dari serangan proksi-proksi Iran terutama dari rudal balistik serta pesawat nirawak.