Pasukan Taliban berpatroli di sebuah landasan sehari setelah penarikan pasukan Amerika Serikat dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afganistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.
Laporan RSIS setebal 116 halaman ini juga menyampaikan bahwa Kementerian Keamanan Dalam Negeri Singapura menilai, ancaman dan ekstremisme dan terorisme, baik dari kelompok terorganisir atau aktor tunggal yang teradikalisasi di negeri sendiri, akan tetap tinggi.
Internet disebut memainkan peran penting untuk membuat ISIS bisa merekrut orang-orang untuk menjadi anggotanya.
“Dunia maya ini, merupakan ‘ladang ranjau’ potensial,” kata analis RSIS, Kalicharan Veera Singam.
RSIS juga menyebut berkuasanya kembali Taliban di Afghanistan, menimbulkan kekhawatiran akan kebangkitan aktivitas militan di Asia Tenggara.
“Ini mengingat hubungan sejarah antara Taliban, Al Qaeda dan jaringan regional seperti Jamaah Islamiyah,” ungkapnya lagi.