ISIS Serang Terusan Suez Mesir, 3 Polisi Tewas

Jakarta, IDN Times — Serangan teror terjadi di Kota Terusan Suez Ismailia, Mesir, pada Jumat (30/12/2022). Sebanyak tiga polisi dan satu warga sipil yang belum diketahui namanya tewas akibat serangan teror tersebut.
Menurut beberapa pemberitaan media setempat, kelompok teror ISIS menjadi dalang dari serangan teror tersebut. Namun hingga kini, Al Jazeera melaporkan belum ada satu pun kelompok yang terbukti terlibat dalam serangan teror di pos perbatasan tersebut.
“Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu,” kata seorang pejabat keamanan anonim, dilansir Al Jazeera.
1. Mesir berperang melawan ISIS sejak 2018

Diketahui Mesir telah memerangi pejuang ISIS di bagian utara Semenanjung Sinai selama bertahun-tahun.
Pada Februari 2018, pasukan keamanan Mesir meluncurkan kampanye untuk membasi anggota kelompok bersenjata di SInai, bagian dari Delta Nil, dan gurun di sepanjang barat yang berbatasan dengan Libya.
Menurut laporan Al-Qahera News, media pemerintah setempat, lebih dari 1.000 pejuang dilaporkan tewas oleh militer selama kampanye tersebut.
2. ISIS disebut banyak menargetkan polisi

Laporan serangan teror dari ISIS disebut banyak tertuju pada pasukan keamanan dan warga minoritas Kristen yang dituduh bekerja sama dengan militer dan polisi.
Pada bulan Mei 2019 setidaknya 11 tentara Mesir, termasuk seorang perwira, tewas dalam serangan di stasiun pompa air di sebelah timur Terusan Suez. Sebuah serangan di dekat piramida Giza Mesir melukai 17 orang, banyak dari mereka adalah turis asing.
3. Kota Ismailia memegang peran perdagangan

Serangan ISIS ke Kota Terusan Suez Ismailia bukannya tidak beralasan. Pasalnya Ismailia memegang peran penting antara Asia dan Eropa yang menjadi tujuan sekitar 10 persen perdagangan maritim dunia.
Kanal tersebut merupakan sumber utama mata uang asing bagi Mesir. Mata uang Mesir sendiri saat ini tengah menurun sementara inflasi meningkat.