Greg Barton, ketua politik Islam global di Deakin University, mengatakan bahwa ISKP memiliki motif, logika, dan kapasitas untuk melakukan serangan tersebut.
“Kita tahu bahwa Negara Islam di Provinsi Khorasan (ISKP), cabang ISIS di Afghanistan, sedang berjuang keras melawan Taliban. Dan kita tahu bahwa unjuk rasa politik di Pakistan sangat erat kaitannya dengan Taliban di Afghanistan,” katanya.
“Dan tentu saja, sayangnya, bom bunuh diri semacam ini memiliki ciri khas operasi ISIS," kata Barton pada Senin (31/7/2023), dikutip dari CNA.
Barton mengatakan, kelompok itu berusaha menekan rezim Taliban di Kabul dengan menjangkau dan mempermalukannya di seberang perbatasan.
“Sayangnya, terorisme adalah metode untuk memanfaatkan pengaruh dan mendapatkan perhatian,” katanya.
“Fakta bahwa serangan itu dilakukan tepat di seberang perbatasan tidak berarti bahwa itu bukan bagian dari kontestasi di Afghanistan, tetapi tentu saja ada keyakinan ideologis yang mendalam,” kata Barton, seraya menambahkan bahwa ISKP menentang pendekatan yang diambil oleh Taliban dan pihak seperti JUI-F.
Khuram Iqbal, dari departemen studi keamanan dan kriminologi Universitas Macquarie, mengatakan kemungkinan paling masuk akal bahwa ISKP bertanggung jawab atas serangan itu adalah karena pihak yang ditargetkan mempunyai hubungan baik dengan Taliban.
“Saya tidak akan terkejut jika ISKP mengeluarkan pernyataan yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini,” katanya.