Jakarta, IDN Times - Pemerintah Israel dilaporkan akan menyetujui rencana pembangunan lebih dari 3.400 rumah baru di Tepi Barat yang diduduki. Proyek permukiman kontroversial yang dikenal sebagai E1 ini dihidupkan kembali setelah dibekukan selama puluhan tahun akibat tekanan internasional.
Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, menyatakan langkah ini adalah respons terhadap semakin banyaknya negara yang mengakui Palestina. Menurutnya, pembangunan ini akan mengakhiri kemungkinan berdirinya negara Palestina di masa depan.
"Mereka yang mencoba mengakui negara Palestina akan mendapat jawaban dari kami di lapangan. Bukan melalui dokumen atau deklarasi, tetapi melalui rumah, lingkungan, jalan, dan keluarga Yahudi yang membangun kehidupan mereka." kata Smotrich, dilansir The Guardian pada Jumat (15/8/2025).