Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Api dan asap membubung selama serangan udara Israel di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Jalur Gaza selatan (11/5/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS / Ibraheem Abu Mustafa/aww)

Jakarta, IDN Times – Israel kembali meggempur Jalur Gaza, Palestia melalui serangan udara pada Selasa (9/5/2023). Serangan itu dilaporkan menargetkan anggota dari Gerakan Jihad Islam Palestina.

Koresponden Al Jazeera di Gaza Youmna El Sayed mengabarkan, Kementerian Kesehatan mengatakan ada 10 orang yang tewas dalam serangan itu.

“Belum jelas nama dari korban tewas atau terluka. Kami hanya mengonfirmasi 10 orang tewas di sepanjang Jalur Gaza,” kata El Sayed.

Sementara laporan Reuters menyebut ada enam orang yang tewas dalam serangan. Tiga di antaranya dikonfirmasi merupakan penduduk sipil.

1. Menyasar hunian sipil

El Sayed menambahkan bahwa serangan menyasar wilayah pemukiman apartemen. Ledakan terdengar pada pukul 2 pagi waktu setempat di beberapa tempat di Gaza.

“Setiap kali ada penargetan apartemen hunian, selalu ada korban di antara warga sipil,” tambahnya.

Saksi mengatakan, ledakan menghantam lantai bangunan apartemen di Gaza dan sebuah rumah di selatan Kota Rafah.

2. Tiga pimpinan pejuang Palestina tewas

Seorang pria membawa bendera Palestina di tengah asap hitam. (pixabay.com/Hosny_Salah)

The Jerusalem Post mengonfirmasi ada tiga pimpinan dari gerakan Jihad Islam Palestina yang tewas dalam serangan yang dikenal dengan operasi perisai dan panah.

Mereka adalah Khalil Bahitini selaku komandan Brigade al-Quds di Jalur Gaza utara, Tareq Ezzaldin sebagai juru bicara gerakan yang juga mengelola kegiatan teroris di Tepi Barat dan Gaza, dan Jihad Ghanem selaku sekretaris dewan militer gerakan itu.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mendeklarasikan situasi khusus di garis depan. Ia mengeluarkan serangkaian pembatasan komunitas di Israel selatan.

"IDF dan Shin Bet malam ini justru menjalankan misi mereka melawan kepemimpinan Jihad Islam di Jalur Gaza. Setiap teroris yang merugikan warga Israel akan menyesalinya," cuit Gallant.

Penduduk Israel diinstruksikan agar menjauh dalam jarak 40 kilometer dari Gaza. Tujuannya agar tetap dekat dengan perlindungan dari bom yang telah ditentukan.

3. Serangan pekan lalu

Ilustrasi peluncuran rudal Israel (twitter.com/Ge Douglas Fraser)

Serangan terbaru di Gaza terjadi seminggu yang lalu, setelah rudal Israel menghantam jalur padat penduduk. Kematian tahanan asal Palestina di Israel memicu pertempuran selama beberapa waktu.

Faksi bersenjata Palestina meluncurkan banyak roket sebagai tanggapan atas serangan tersebut. Beberapa daerah di Gaza rusak, seperti al-Safina, al-Baydar dan al-Zaytoun.

Ketenangan dipulihkan setelah pejabat Qatar, Mesir dan PBB campur tangan untuk menengahi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan faksi bersenjata Palestina.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team