Jakarta, IDN Times - Kelompok bantuan Medecins Sans Frontieres (MSF), atau yang juga dikenal sebagai Doctors Without Borders, mengatakan warga Palestina di kota Hebron kesulitan mendapatkan perawatan medis esensial. Hal itu disebabkan pembatasan yang diberlakukan pasukan Israel serta kekerasan dari tentara dan pemukim Israel.
Dalam laporannya yang berjudul ‘Kehidupan Pendudukan: Risiko pemindahan paksa warga Palestina di Hebron’, MSF mengungkapkan bahwa bahwa klinik-klinik kementerian kesehatan di seluruh wilayah Hebron terpaksa ditutup, apotek kekurangan obat-obatan dan ambulans dihalangi dan diserang saat mengangkut warga Palestina yang sakit dan terluka.
Akibat pembatasan dan ancaman kekerasan, banyak pasien mengalami keterlambatan dalam mendapatkan perawatan medis atau terpaksa menghentikan pengobatan mereka sepenuhnya. MSF juga mengatakan bahwa banyak warga Palestina menghadapi kesulitan keuangan setelah kehilangan pekerjaan, sehingga tidak mampu membayar pengobatan.