Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar. (x.com/gidonsaar)
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa'ar. (x.com/gidonsaar)

Intinya sih...

  • Israel hanya akan mengamankan pengiriman bantuan ke Gaza, bukan mendistribusikannya sendiri.
  • Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, mengumumkan peluncuran upaya kemanusiaan Amerika untuk Gaza atas perintah Presiden Donald Trump.
  • Blokade total Israel memasuki hari ke-71 dan menyebabkan setengah juta orang di Gaza berisiko kelaparan kritis.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Israel mengumumkan bahwa pihaknya hanya akan terlibat dalam pengamanan pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, daripada mengelola distribusinya sendiri. Ini berarti militer Israel akan bertanggung jawab untuk memastikan keamanan konvoi bantuan ke daerah kantong itu.

"Militer tidak akan mendistribusikan bantuan, tetapi akan bekerja untuk mengamankan pengirimannya ke Gaza," kata Menteri Luar Negeri Gideon Sa'ar di Yerusalem Barat pada Minggu (11/5/2025), dikutip dari Anadolu Agency.

1. Israel dukung penuh upaya kemanusiaan pemerintahan Trump

Komentar tersebut muncul hanya dua hari setelah Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Israel, Mike Huckabee, mengumumkan peluncuran upaya kemanusiaan Amerika untuk Gaza.

"Presiden Donald Trump telah memerintahkan timnya untuk melakukan segala upaya, guna mengirimkan bantuan kepada warga sipil Palestina," kata Huckabee selama acara pers di Kedutaan Besar AS di Yerusalem.

Terkait hal itu, Sa'ar menyatakan dukungan penuhnya terhadap rencana Trump tersebut. Tindakan ini merupakan sebuah langkah yang dipromosikan pejabat Israel sebagai bagian dari dorongan yang lebih luas untuk mengevakuasi warga sipil dari Gaza utara. Hal inipun memicu kekhawatiran tentang pemindahan paksa.

2. Gaza menghadapi risiko kelaparan yang kritis

Imbas serangan Israel sejak 7 Oktober 2023, warga Gaza menghadapi kelaparan hampir tiap harinya. WHO menyerukan akses segera untuk bantuan kemanusian. (x.com/Tedros Adhanom Ghebreyesus)

Pemantau kelaparan global memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza berada pada risiko kelaparan yang kritis. Setengah juta orang menghadapi kelaparan, saat blokade bantuan total Israel memasuki hari ke-71.

Sejak 2 Maret 2025, Israel telah menutup penyeberangan Gaza untuk makanan, medis, dan bantuan kemanusiaan. Akibatnya, memperdalam krisis kemanusiaan di daerah itu.

Menurut badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), ratusan ribu warga Palestina hanya makan satu kali setiap dua atau tiga hari. 

Para pakar PBB juga telah mengutuk blokade tersebut dan menyebut penggunaan kelaparan oleh pendudukan Israel sebagai senjata perang. Mereka berpendapat bahwa tindakan Israel melanggar hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional. Ini merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan berdasarkan Statuta Roma.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan bahwa sebanyak 57 warga Palestina telah meninggal karena kelaparan sejak Oktober 2023. Sebagian besar korban adalah anak-anak, serta orang sakit dan lanjut usia. 

3. Israel-Hamas sedang mempersiapkan pembebasan tawanan Edan Alexander

Media Israel melaporkan bahwa para pejabat sedang mempersiapkan Hamas untuk menyerahkan tawanan AS-Israel Edan Alexander di dekat Khan Younis di Gaza selatan. 

Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan pada Senin (12/5/2025), serah terima tawanan tersebut akan difasilitasi oleh Palang Merah. Diperkirakan akan berlangsung secara diam-diam, tanpa upacara formal seperti yang terlihat pada pembebasan tawanan sebelumnya.

"Meskipun Alexander sudah diantisipasi akan dibebaskan, serangan Israel masih terus berlanjut di beberapa wilayah Gaza. Setidaknya satu orang tewas dalam serangan di lingkungan Shujayea di kota Gaza," ujarnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, genosida Israel di Gaza telah membunuh 52.862 warga Palestina dan melukai 119.648 orang. Sementara, kantor media pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi lebih dari 61.700 orang. Pihaknya menyebut ribuan orang yang hilang di bawah reruntuhan diperkirakan telah tewas.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorRahmah N