Hamas Akan Bebaskan Sandera Israel-AS Terakhir yang Masih Hidup

Jakarta, IDN Times – Hamas, pada Minggu (11/5/2025), menyatakan bakal membebaskan sandera Israel-Amerika Serikat (AS), Edan Alexander, yang ditahan di Jalur Gaza. Pembebasan Alexander, yang diyakini sebagai sandera AS terakhir yang masih hidup, dilakukan menjelang kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah.
Seorang sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, Alexander kemungkinan akan dibebaskan pada Selasa (13/5/2025). Pembebasannya merupakan bagian dari upaya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki daerah kantong yang terkepung itu, dikutip dari CNA.
1. Upaya menghentikan perang

Pejabat lain, kepala Hamas Gaza yang diasingkan Khalil al-Hayya, mengatakan upaya untuk memfasilitasi pembebasan telah dilakukan bersama oleh Qatar, Mesir, dan Turki.
"Gerakan itu menegaskan kesiapannya untuk segera memulai negosiasi intensif dan melakukan upaya serius untuk mencapai kesepakatan akhir guna mengakhiri perang, menukar tahanan dengan cara yang disepakati," kata Hayya.
Pembicaraan empat arah langsung yang berujung pada pembebasan itu diadakan antara pejabat dari AS, Qatar, Mesir, dan Hamas. Tidak ada komentar langsung dari kantor Perdana Menteri Israel tentang pengumuman tersebut.
2. Hamas bersedia bebaskan seluruh sandera dengan syarat Israel setop perang

Hamas telah membebaskan 38 sandera berdasarkan gencatan senjata yang dimulai pada 19 Januari. Pada Maret, militer Israel melanjutkan serangan darat dan udaranya di Gaza, membatalkan gencatan senjata setelah Hamas menolak usulan untuk memperpanjang gencatan senjata tanpa mengakhiri perang.
Pejabat Israel mengatakan bahwa serangan akan terus berlanjut hingga 59 sandera yang tersisa dibebaskan dan Gaza didemiliterisasi. Hamas bersikeras akan membebaskan sandera hanya sebagai bagian dari kesepakatan untuk mengakhiri perang dan telah menolak tuntutan untuk meletakkan senjatanya.
Hamas mengatakan bersedia membebaskan semua sandera yang tersisa yang ditangkap oleh orang-orang bersenjatanya dalam serangan di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, dan menyetujui gencatan senjata permanen jika Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza.
3. Alexander satu dari 21 sandera yang masih hidup

Sementara itu, utusan khusus AS Steve Witkoff mengonfirmasi bahwa pembebasan Alexander juga sudah dekat. Witkoff dijadwalkan untuk mengunjungi Israel pada hari Senin.
Dikutip dari New York Daily News, Alexander lulus dari Sekolah Menengah Atas Tenafly pada 2022 dan pindah ke Israel untuk bertugas di ketentaraan. Ia diculik pada usia 19 tahun dari markasnya selama serangan pada tanggal 7 Oktober.
Alexander adalah salah satu dari 21 sandera yang ditahan di Gaza dan diyakini masih hidup. Hamas juga diyakini menahan jenazah sekitar 38 sandera yang tewas.