Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Israel di Tepi Barat. (wikimedia/IDF Spokesperson's Unit)

Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan operasi darat baru di Gaza setelah hampir dua bulan gencatan senjata. Pasukan Israel merebut kendali koridor Netzarim pada Rabu (19/3/2025).

Serangan udara Israel dalam 48 jam terakhir telah menewaskan lebih dari 436 warga Palestina. Korban tewas meliputi 183 anak-anak dan 94 perempuan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut ini menjadi hari paling mematikan sejak awal perang.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan baru akan berlanjut hingga mencapai kemenangan total.

"Israel telah melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh. Negosiasi gencatan senjata sekarang akan berlangsung di bawah tembakan," katanya, dilansir BBC.

Israel mengeluarkan perintah evakuasi bagi sekitar 150 ribu warga di wilayah utara dan timur Gaza. Perintah ini mengindikasikan kemungkinan serangan darat dalam skala lebih besar.

1. Israel kuasai kembali koridor Netzarim

Militer Israel mengerahkan tank dan kendaraan lapis baja untuk mengambil alih koridor Netzarim dari petugas keamanan swasta. Pasukan Israel masuk ke wilayah tersebut pada Rabu dini hari setelah petugas keamanan swasta mundur pada malam sebelumnya.

Penguasaan koridor ini memutus akses pergerakan warga Palestina antara Gaza utara dan selatan. Sebelumnya, Israel sempat meninggalkan koridor Netzarim saat kesepakatan gencatan senjata pada Januari 2025.

Melansir Al Jazeera, Israel ingin menjadikan koridor tersebut sebagai zona penyangga keamanan. Mereka juga berencana menciptakan penyangga parsial antara wilayah selatan dan utara Gaza.

Petugas keamanan melaporkan bahwa Israel telah menduduki kembali empat pangkalan militer di area tersebut. Israel juga menutup semua akses sehingga perjalanan dari utara ke selatan Gaza kini mustahil dilakukan.

2. Negosiasi gencatan senjata buntu

Editorial Team

EditorLeo Manik

Tonton lebih seru di